Flyover Nurtanio Banyak Bawa Masalah, Pemerintah Sebut Proyek Tetap Sesuai Target

Keluhkan Dampak Flyover Nurtanio, Pemerintah Sebut Proyek Tetap Sesuai Target
Pekerja menggunakan alat berat pada proyek Jalan Layang Nurtanio, Kota Bandung, Senin (1/12). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pembangunan Flyover Nurtanio, di kawasan Andir, Kota Banadung, masih memunculkan beragam reaksi dari warga. Para pengguna jalan merasakan gangguan harian yang belum mereda.

Salah satunya, Ardi (50) yang hampir setiap hari melintasi kawasan proyek, mengatakan pengerjaan flyover itu justru menambah beban perjalanan.

“Saya merasa proyek ini lebih banyak membawa masalah daripada manfaat,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Senin (1/12).

Baca Juga:Sport Tourism Menggema, Malang Century Journey 2025 Tuntaskan Rute 100 Mile dengan MeriahMisi Kebangkitan Persib Dimulai di Madura: Tiga Poin Harga Mati!

Dia menuturkan kemacetan semakin parah sejak pengerjaan dimulai. “Proyek yang katanya bisa mengurai kemacetan justru membuat kondisi lalu lintas makin parah, dengan penyempitan jalan, debu, dan gangguan yang tak kunjung selesai,” tutur Ardi.

Dia juga menyoroti ketidakpastian waktu penyelesaian. Menurutnya janji penyelesaian yang terus berubah dari target awal, mundur lagi ke akhir 2025. Hal itu membuatnya semakin tidak percaya bahwa proyek ini benar-benar akan selesai tepat waktu.

Selain itu, kata dia, dampak langsung kepada warga seolah-olah tak diperhitungkan. “Rasanya pemerintah hanya memberikan janji tanpa mempertimbangkan dampak langsung yang harus ditanggung warga setiap hari,” katanya.

Sementara itu, pemerintah menyampaikan bahwa proyek tetap berjalan sesuai rencana.

Pembangunan Flyover Nurtanio yang dikerjakan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dilaporkan telah mencapai 65 persen pada awal November 2025, berdasarkan data laman “Sahabat PU”.

Flyover Nurtanio dirancang sepanjang 550 meter, membentang dari Jalan Dr. Abdulrachman Saleh hingga Jalan L.M.U. Nurtanio (Jalan Garuda), melintasi perlintasan sebidang rel kereta api di Andir.

Menteri PU Dody Hanggodo sebelumnya menyatakan bahwa proyek ini bertujuan mereduksi kemacetan kronis akibat pertemuan arus kendaraan dari empat arah serta tingginya frekuensi perjalanan kereta api di kawasan itu.

“Selaian mempermudah mobilitas, baik barang, jasa maupun manusia, flyover diharapkan mengurangi angka kecelakaan di kawasan persimpangan rel,” ungkapnya berdasarkan keterangan yang diterima Jabar Ekspres, Senin (1/12).

0 Komentar