JABAR EKSPRES – Era digital yang kian cepat menghadirkan kemudahan sekaligus ancaman yang tak terduga.
Fortinet, pemimpin global dalam keamanan siber, menyoroti urgensi kesiapan keamanan siber bagi perusahaan dan individu, terutama di wilayah Jawa Barat yang terus bergerak maju dalam adopsi teknologi digital.
Dalam acara roadshow edukasi yang baru-baru ini diselenggarakan di Bandung, Fortinet menegaskan bahwa pertahanan siber adalah investasi krusial di tengah lanskap ancaman yang terus berubah.
Baca Juga:Pemanfaatan Minyak Jelantah Jadi Sabun Colek dan Edukasi Kesehatan untuk Cegah Penyakit DegeneratifPuluhan Komunitas Scooter Ramaikan Bandung Scoot Nation 2025
Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim hadir untuk membagikan wawasan mendalam mengenai dinamika ini.
Edwin Lim memulai pemaparannya dengan menyatakan bahwa industri keamanan siber jauh dari kata “puncak” karena sifat ancaman yang terus berevolusi.
“Menurut saya, tidak ada puncak, baik untuk Fortinet maupun secara industri. Produk keamanan saja selalu berevolusi,” tegas Edwin Lim.
Ia menggambarkan bagaimana Fortinet, dalam sepuluh tahun terakhir kepemimpinannya, telah mengembangkan jumlah produk dari sekitar 20 menjadi lebih dari 60, sebuah bukti nyata dari respons terhadap keragaman ancaman.
Analogi keamanan rumah yang terus disempurnakan—dari pagar, CCTV, hingga sistem otomatis—namun tetap rentan jika kata sandi akses digitalnya lemah, menjadi cerminan bahwa pertahanan siber harus adaptif dan berlapis.
“Kita selalu berkejaran antara maling sama polisi, kasar-kasarnya,” kata Edwin, menekankan bahwa pertarungan ini adalah siklus tanpa akhir.
Ancaman siber, menurut Edwin Lim, tidak pandang bulu. Baik itu perusahaan multinasional raksasa, UMKM, maupun individu, semuanya berpotensi menjadi target.
Baca Juga:Sehat bersama UBK : Pengabdian Masyarakat di Desa Cileunyi KulonPokémon PLAY LAB Ramaikan 23 Paskal Bandung, Hadirkan Aktivitas Keluarga dan Diskon Akhir Tahun
“Ketika aktor kejahatan itu menyerang, dia tidak tahu bahwa PT Bapak UMKM, PT Ibu skala besar,” jelasnya.
Pelaku kejahatan siber seringkali menargetkan UMKM karena dianggap memiliki pertahanan yang lebih lemah, memungkinkan mereka untuk melakukan serangan skala besar dengan keuntungan kumulatif.
Fortinet memahami dinamika ini dan menawarkan solusi keamanan yang memiliki fungsionalitas dan teknologi inti yang sama, namun dengan kapasitas yang disesuaikan untuk berbagai skala bisnis, dari yang terkecil hingga terbesar.
Dengan rekam jejak 25 tahun di pasar global dan 15 tahun di Indonesia, Fortinet telah membuktikan komitmennya dalam menghadirkan inovasi keamanan siber.
