Harga Dollar (USD) Hari Ini: Rupiah Bertahan di Level Rp16.500–Rp16.700, Ini Penyebabnya!

Harga Dollar (USD) Hari Ini: Rupiah Bertahan di Level Rp16.500–Rp16.700
SUMBER FOTO: Freepik/bearfotos
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Harga dollar Amerika Serikat (USD) ke rupiah hari ini kembali mengalami pergerakan yang cukup dinamis. Meski tidak terjadi lonjakan signifikan, nilai tukar USD tetap berada pada level tinggi sehingga menjadi perhatian bagi pelaku bisnis, investor, maupun masyarakat umum.

Berdasarkan berbagai sumber kurs terpercaya, nilai tukar dollar hari ini rata-rata masih berada di kisaran Rp16.500 hingga Rp16.700 per USD, tergantung dari jenis kurs dan penyedia layanan keuangan.

Lebih rincinya, kurs beli dollar berada di rentang Rp16.585 – Rp16.660, sementara kurs jualnya berkisar antara Rp16.645 – Rp16.765. Perbedaan ini merupakan hal yang umum bagi lembaga keuangan, karena menjadi bagian dari mekanisme pasar dalam menyediakan layanan penukaran mata uang.

Baca Juga:3 TWS di Bawah 150 Ribu Terbaik 2025: Suara Jernih, Baterai Awet, Harga Tetap Ramah Kantong4 Motor Listrik Mirip Honda PCX Tahun 2025 Harga Terjangkau Punya Desain Modern

Salah satu contoh nilai tukar yang banyak dijadikan acuan oleh masyarakat adalah kurs e-rate BCA. Berdasarkan data terbaru, BCA menetapkan kurs beli USD di angka Rp16.585, sedangkan kurs jualnya berada pada Rp16.645.

Kurs e-rate ini biasanya berlaku untuk transaksi melalui layanan digital, sehingga sering dianggap lebih praktis dan efisien bagi nasabah yang membutuhkan konversi mata uang secara cepat.

Di sisi lain, platform keuangan internasional seperti Wise juga memberikan gambaran mengenai nilai tukar terkini. Wise melaporkan bahwa nilai tukar USD hari ini berada di sekitar Rp16.660 per 1 USD. Perbedaan angka dari berbagai penyedia jasa penukaran valuta asing merupakan hal wajar, karena masing-masing platform menggunakan sumber data pasar yang berbeda serta memperhitungkan biaya layanan mereka.

Perlu diketahui bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar bisa berubah-ubah setiap saat. Pergerakannya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti transaksi perdagangan internasional, kondisi ekonomi global, sentimen pasar, hingga kebijakan Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Ketika permintaan dollar meningkat, misalnya karena banyak transaksi impor atau kebutuhan korporasi, nilai USD biasanya menguat. Sebaliknya, kondisi ekonomi domestik yang stabil, aliran modal asing yang masuk, atau keputusan BI menaikkan suku bunga dapat membuat rupiah kembali menguat.*

0 Komentar