JABAR EKSPRES – Momentum Hari Guru Nasional 2025 dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi momen istimewa bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sebanyak 451 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru Gelombang 2 Tahun 2025 resmi dikukuhkan sebagai guru profesional melalui prosesi Pengambilan Sumpah Profesi Guru dan Penyerahan Sertifikat Pendidik, Selasa (25/11/2025).
Kegiatan berlangsung dalam format hybrid, memadukan kehadiran luring di Gedung Gymnasium UPI, Kota Bandung, serta partisipasi daring dari berbagai daerah.
Transformasi Menuju Guru Profesional
Perwakilan Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Ditjen Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemendikdasmen, Hermanto, S.S., menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak penting dalam perjalanan profesional para lulusan PPG.
Baca Juga:Tabel Cicilan KUR BRI 2025 Terbaru: Pinjam Rp1–100 Juta Mulai Rp20 Ribuan, Modal Usaha Kini Makin MudahKode Redeem FC Mobile Terbaru 26 November 2025: Hadiah Gems, Paket Pemain, hingga Jersey Eksklusif!
“Pengakuan ini merupakan amanah mulia untuk segera berkontribusi aktif dalam pembangunan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan,” ujarnya.
Ia mengatakan, kesempatan berkarier bagi guru saat ini semakin terbuka. Selain melalui formasi ASN P3K, lulusan bersertifikat dapat mengajar di sekolah negeri, sekolah swasta, hingga lembaga pendidikan yang diselenggarakan kementerian lain.
“Salah satunya pada sekolah rakyat oleh Kementerian Sosial. Pada tahun ini setidaknya ada 100 sekolah rakyat yang dibuka dan dapat menyerap 3.000 lebih tenaga pendidik. Pada gelombang pertama saja sudah merekrut 1.500 lulusan PPG calon guru,” ungkapnya.
Hermanto juga menyebut Kemenristekdikti tengah merintis Sekolah Unggul Garuda, yang turut membutuhkan banyak tenaga pendidik dan guru berkualitas.
Pesan Penting: Bijak Berteknologi dan Menjaga Integritas
Dalam kesempatan tersebut, Hermanto menyoroti tantangan teknologi digital yang berkembang pesat. Menurutnya, dunia digital adalah “pedang bermata dua” yang perlu dimanfaatkan secara sehat dan bertanggung jawab.
“Jadikan media sosial alat yang memberdayakan. Perluas wawasan, tingkatkan skill, melalui konten-konten edukatif,” pesannya kepada para lulusan.
Ia mengingatkan bahwa profesi guru selalu membawa tanggung jawab moral, baik di ruang publik maupun ruang privat. Integritas, etika, dan keteladanan menjadi nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pendidik.
Baca Juga:Inilah 5 Laptop Paling Awet Baterai 2025: Tahan 20–24 Jam untuk Kerja Mobile Seharian Tanpa ChargerIni Cara Cairkan BLT Kesra 900 Ribu Sebelum Desember, Segera Cek dan Cairkan Hak Anda
“Jadilah guru yang dirindukan siswa, inspiratif bagi rekan sejawat, dan inovatif demi kemajuan pendidikan bangsa,” ujarnya.
