Satu Suara Menentukan Takdir IJTI Jabar: Mujib Menang Tipis, Yosep Tertunduk  

IJTI Jabar
Mujib Prayitno terpilih sebagai Ketua IJTI Jabar melalui Musda yang digelar di Podomoro Pavilion, Kabupaten Bandung, Kamis (27/11/2025) 
0 Komentar

BANDUNG – Ruangan mendadak senyap. Tak ada tepuk tangan. Tak ada sorak. Hanya suara kertas suara yang dilipat dan napas peserta yang tertahan. Itulah momen ketika panitia Musda IJTI Jawa Barat 2025 menyebut angka terakhir: selisih satu suara.

Di barisan depan, Mujib Prayitno menunduk. Tangannya mengepal pelan. Bukan selebrasi, tapi seperti menahan beban. Di sisi lain ruangan, Yosep hanya terdiam. Matanya tak lepas dari papan hasil rekap. Wajahnya tetap tenang, tapi rahangnya mengeras.

Musda yang digelar di Podomoro Pavilion, Kabupaten Bandung, Kamis (27/11), berubah menjadi ruang paling sunyi sekaligus paling tegang dalam sejarah IJTI Jabar.

Baca Juga:Ribuan Driver Ojol Turun ke Jalan, Tolak Potongan 10 Persen dan Status Karyawan TetapBPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Bojongsoang Hadirkan Program SOMEAH untuk Mempermudah Peserta

Beberapa peserta mengaku tak menyangka hasil akan seketat ini. “Saya lihat sendiri, banyak yang deg-degan kayak nunggu vonis,” kata seorang jurnalis senior.

Di luar ruangan sidang, lorong hotel menjadi saksi bisu: ada yang mondar-mandir sambil menggenggam ponsel, ada yang merokok tanpa bicara, ada yang menunduk membaca ulang catatan kecil berisi angka dan nama.

Mujib akhirnya berdiri. Suaranya terdengar pelan.“Saya tidak merasa menang besar. Saya justru merasa sedang memikul tanggung jawab besar,” katanya.

Sementara Yosep, yang hanya terpaut satu suara dari kursi ketua, memilih keluar ruangan tanpa banyak bicara. Beberapa rekan menghampiri, menepuk bahunya. Ia hanya mengangguk.

Bagi sebagian peserta, ini bukan sekadar pemilihan. Ini tentang perasaan, harga diri, dan masa depan sebuah komunitas yang selama ini dibangun dengan keringat dan kamera di bahu.

“Di sini kita bukan hanya bersaing. Kita ini keluarga. Dan justru karena keluarga, rasanya lebih sakit dan lebih berat,” ujar salah satu peserta.

Kini, IJTI Jawa Barat memasuki babak baru. Bukan hanya soal program kerja, tapi soal luka-luka kecil yang harus dirawat agar tidak menjadi jurang besar. Dan semuanya ditentukan oleh satu suara. (bbs)

0 Komentar