“Dengan akses kereta yang lebih baik, wisatawan akan lebih mudah menjangkau destinasi unggulan seperti Lembang, Batujajar, Waduk Saguling, serta berbagai lokasi kuliner dan budaya lokal. Ini menjadi penggerak ekonomi yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Selain itu, rencana penguatan layanan angkutan hasil bumi seperti kereta “Tani Mukti” juga membawa harapan besar bagi petani Bandung Barat. Kereta ini disebut mampu membantu distribusi produk pertanian dengan lebih cepat, aman, dan dalam kapasitas lebih besar dibandingkan lewat jalur darat.
“Petani kita di Lembang, Cisarua, Cipeundeuy hingga Gununghalu akan sangat terbantu. Distribusi lebih cepat membuat produk tetap segar, biaya logistik turun, dan akses ke pasar lebih luas,” jelasnya.
Baca Juga:Ogah Imbang, Persib Maunya Menang!Jung Sang Penyelamat! Persib Menang Dramatis 10 Pemain, Dewa United Dipaksa Pulang Tanpa Gol
Ia menegaskan, peningkatan layanan transportasi berbasis rel bukan hanya soal efektivitas mobilitas, tetapi juga soal memperkuat daya saing sektor pertanian dan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bandung Barat.
“Saya berharap komitmen kerja sama ini dapat segera ditindaklanjuti ke tahap pembangunan di lapangan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” pungkasnya. (Wit)