Harga Pangan di Bandung Melonjak, Pedagang Keluhkan Pasokan dan Dampak MBG

Pedagang menata telur di salah satu jongko di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Rabu (26/11). Foto: Dimas Rachmatsy
Pedagang menata telur di salah satu jongko di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Rabu (26/11). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Pedagang menyebut kenaikan dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru, distribusi yang terserap ke program MBG (mitra belanja grosir), serta faktor cuaca yang memengaruhi pasokan.

Pedagang daging ayam, Iim (40), mengatakan harga daging ayam kini berada di kisaran Rp38.000-Rp41.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp34.000-Rp35.000.

“Seminggu ke belakang naik. Sekarang malah lebih baik dibanding awal minggu. Tahun kemarin sempat sampai Rp50 ribu,” ujarnya kepada Jabar Ekspres di Pasar Kiaracondong, Bandung, Rabu (26/11).

Baca Juga:Hari Guru 2025, Akademisi Psikologi: Dedikasi Guru Adalah Pondasi Kemajuan BangsaSambut Tahun Baru 2026, Ibis Bandung Pasteur Hadirkan Paket Keluarga Bertema Midnight at The Sea

Sementara itu, pedagang kebutuhan pokok, Udi (30) menyebut harga telur juga ikut naik menjadi Rp30.000 per kilogram dari sebelumnya Rp28.000.

“Biasanya jelang tahun baru dan Natal bakal naik lagi. Terdampak MBG juga, soalnya dari distributor ada yang ngasih pasokan ke MBG. Tahun lalu tembus Rp32 ribu. Minggu lalu stok sempat kurang sampai harga Rp31 ribu,” katanya.

Dia menambahkan, pasokan sayuran di pasar juga berkurang karena distribusi lebih banyak ke MBG, menyebabkan harga semakin tinggi.

“Sekarang ke pasar sepi, makin mahal dari distributor. Semua terasa. Kacang sekarang Rp38-Rp40 ribu per kilo, dulu mah Rp27–28 ribu. Semoga distabilkan,” tambahnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai. Pedagang sayuran, Uni (49) mengatakan harga cabai rawit kini mencapai Rp55.000-Rp60.000 per kilogram, bahkan dua hari sebelumnya sempat menyentuh Rp70.000.

“Asalnya Rp35-Rp40 ribu. Dari distributor bilang karena cuaca ekstrem, hujan terus, jadi gagal panen. Pembeli juga berkurang. Biasanya mau Desember sudah ramai, sekarang biasa saja,” ucapnya.

Para pedagang berharap pemerintah dapat menstabilkan harga dengan mengontrol distribusi di pasar induk.

Baca Juga:Sambut Liburan Akhir Tahun, Ibis Bandung Pasteur Tawarkan Christmas Eve Barbeque Dinner Mulai Rp149 RibuMcDays 2025 Hadir sebagai Ruang Berbagi untuk 1.000 Anak Yatim, Dhuafa, dan Santri

“Kalau barang banyak di pasar induk, harga bisa banting. Kalau barang sedikit, harga naik seenaknya. Pemerintah harus kontrol pasar induk biar harga stabil,” pungkasnya.

0 Komentar