JABAR EKSPRES – Pemberian vaksin human papillomavirus (HPV) kepada remaja perempuan di bawah usia 16 tahun terbukti mampu menurunkan risiko kanker serviks hingga 80 persen, menurut laporan terbaru dari tim peneliti internasional yang dirilis pada Senin (24/11).
Temuan ini berasal dari analisis besar yang dilakukan Cochrane, sebuah jaringan nirlaba yang beranggotakan para peneliti serta tenaga kesehatan. Analisis tersebut didasarkan pada kumpulan data global mencakup sekitar 132 juta individu dari 225 studi yang dipublikasikan hingga September 2024.
Dalam laporan itu, para peneliti menegaskan bahwa vaksinasi HPV tidak meningkatkan risiko efek samping yang selama ini dikhawatirkan masyarakat, seperti sindrom kelelahan kronis, kelumpuhan, menopause dini, maupun infertilitas.
Baca Juga:Mitsubishi Destinator 2026: SUV Modern dengan Keamanan Bintang 5, Kapan Rilis di Indonesia?8 Makeup Remover Terbaik Tahun 2025, Cocok Untuk Semua Jenis Kulit
Kekhawatiran ini selama bertahun-tahun menjadi alasan sebagian orang ragu menerima vaksin HPV. Namun, hasil penelitian berskala besar ini membuktikan bahwa vaksin tersebut aman digunakan.
Riset itu juga menunjukkan bahwa pemberian vaksin sebelum seseorang aktif secara seksual memberikan manfaat paling optimal. Vaksinasi tidak hanya efektif mencegah infeksi HPV dan lesi prakanker, tetapi juga mampu menurunkan risiko berkembangnya kanker serviks, yang merupakan salah satu jenis kanker paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia.
Situasi di Jepang menjadi contoh nyata pentingnya program vaksinasi HPV. Setiap tahun, sekitar 11.000 perempuan di negara tersebut didiagnosis menderita kanker serviks, dan sekitar 3.000 di antaranya meninggal dunia.
Vaksin HPV telah dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin bagi anak perempuan mulai tingkat enam sekolah dasar hingga kelas satu sekolah menengah atas. Meski demikian, Jepang sempat menghentikan penggunaan vaksin ini pada Juni 2013 karena munculnya laporan efek samping. Setelah melalui evaluasi lebih lanjut dan terbukti aman, pemerintah kembali merekomendasikan vaksin HPV pada April 2022.
Walau sudah kembali dianjurkan, tingkat penerimaan vaksin HPV di Jepang masih terbilang rendah. Survei yang dilakukan oleh Masyarakat Kanker Jepang pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa hanya sekitar 40 persen anak perempuan yang memenuhi syarat telah menerima vaksin tersebut.
Temuan ini menjadi pengingat bahwa edukasi publik dan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi masih perlu ditingkatkan agar manfaat pencegahan kanker serviks melalui vaksin HPV dapat dirasakan secara maksimal.*
