JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menegaskan bahwa seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor tidak mengalami masalah pencampuran air dalam BBM maupun ketidaksesuaian takaran.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa dinas terkait telah melakukan pengecekan menyeluruh di 37 SPBU di Kota Bogor, baik milik Pertamina maupun swasta. Hasil pemeriksaan menunjukkan kualitas BBM berada dalam kondisi sangat baik.
“Total ada 28 SPBU Pertamina dan 9 SPBU swasta. Semua sudah dicek. Dari sisi ukuran memenuhi, dari sisi kualitas sangat baik,” kata Dedie di Balai Kota Bogor, Senin (24/11/2025).
Baca Juga:Raih Banyak Alumni Lolos Seleksi APH dan Sekolah Kedinasan, Bimbel Terpadu Jadi Incaran PesertaBukti Konsistensi Layanan Gas Bumi, FSRU Lampung Terima Kargo LNG ke-20
Dedie menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu yang sempat beredar di media sosial mengenai BBM tercampur air. Pemkot Bogor, ujarnya, akan terus melakukan pemantauan agar pelayanan di seluruh SPBU di Kota Bogor tetap terjaga.
“Kami pastikan konsumen datang dengan rasa aman untuk membeli BBM. Tidak perlu khawatir, insyaallah aman,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku lega mendengar klarifikasi tersebut, mengingat sebelumnya mereka sempat cemas terkait isu BBM bermasalah. Fadli (27), pengendara motor asal Bogor Barat, mengatakan kabar soal BBM tercampur air membuatnya ragu mengisi penuh tangki kendaraannya.
“Jadi kurang percaya karena takut mogok di jalan kalau ternyata bensinnya dicampur air. Tapi kalau sudah dilakukan pengecekan dan pemerintah pastikan aman, saya jadi lega dan nggak takut isi full tank lagi,” ucapnya saat ditemui di salah satu SPBU di kawasan Bogor Tengah.
Hal serupa disampaikan Devy (23), pengguna motor yang rutin mengisi di SPBU Pajajaran. Menurutnya, langkah cepat pemerintah membantu meredam keresahan masyarakat.
“Kemarin kan sempat ramai ya soal BBM campur air. Bagus kalau pemerintah langsung turun, ngecek, dan memastikan aman. Semoga pengawasan BBM ini bisa dilakukan rutin dan makin diperketat, soalnya kami pakai kendaraan setiap hari, jadi biar lebih aman juga,” katanya.
