Internet Rakyat Rp100 Ribu/Bulan, Worth it Gak sih? Hati-Hati Sebelum Berlangganan

Internet Rakyat Rakyat Rp100 Ribu/Bulan, Worth it Gak sih? Hati-Hati Sebelum Berlangganan
Internet Rakyat Rakyat Rp100 Ribu/Bulan, Worth it Gak sih? Hati-Hati Sebelum Berlangganan
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kebutuhan internet cepat dengan harga terjangkau kini menjadi tuntutan utama masyarakat Indonesia, terutama di tengah percepatan transformasi digital yang menyentuh semua aspek kehidupan. Menjawab kebutuhan tersebut, Surge menghadirkan Paket Internet Rakyat layanan WiFi berbasis teknologi modern dengan harga yang sangat ramah di kantong.

Bagaimana tidak, hanya dengan Rp100.000 per bulan, pelanggan diklaim bisa menikmati internet berkecepatan hingga 100 Mbps, sebuah penawaran yang cukup mengejutkan jika dibandingkan dengan layanan sekelasnya. Namun, sebelum buru-buru mendaftar, ada baiknya memahami secara lengkap Harga Rp100.000 untuk 100 Mbps memang terlalu murah dibanding standar industri Indonesia. Jika sesuatu terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kita harus kritis.

Internet Rakyat Surge adalah layanan internet berbasis 5G Fixed Wireless Access (FWA) yang memanfaatkan jaringan Open RAN. Teknologi ini memungkinkan penyedia layanan menggunakan perangkat dari berbagai vendor secara fleksibel, sehingga biaya operasional bisa ditekan dan harga untuk pelanggan menjadi jauh lebih murah.

Baca Juga:Cara Daftar Audisi JKT48 Gen 14 2025: Mulai dari Syarat hingga Proses SeleksiIni Dia 15 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2025 Gratis Siap Pakai, Salin dan Dibagikan ke Medsos

Inilah salah satu alasan mengapa tarif Rp100 ribu per bulan dapat menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps. Meskipun terlihat sangat menarik, Internet Rakyat Surge tetap memiliki beberapa hal yang harus dipertimbangkan:

1. Cakupan Wilayah Masih Terbatas

Saat ini layanan baru tersedia di wilayah Region 1 yang mencakup:

  • Jawa
  • Papua
  • Maluku

Surge menargetkan pembangunan 4.800 titik Base Station, namun prosesnya dilakukan bertahap sehingga belum semua daerah langsung mendapat akses.

2. Kualitas Sinyal Bisa Berfluktuasi

Karena berbasis jaringan nirkabel, kualitas dan stabilitas internet bisa dipengaruhi oleh:

  • Cuaca
  • Kepadatan bangunan
  • Kondisi geografis
  • Jarak dari titik pemancar

Di area padat penduduk atau berbukit, kecepatan mungkin tidak selalu stabil seperti fiber optik.

3. Risiko Overload Pengguna

Jika banyak pengguna terhubung pada satu titik tanpa peningkatan kapasitas, kecepatan dapat menurun terutama pada jam sibuk.

4. Tantangan Persaingan dengan RT/RW Net Ilegal

Surge juga harus bersaing dengan jaringan RT/RW Net ilegal yang sudah lebih dulu menjamur. Ini membuat edukasi dan literasi digital kepada masyarakat menjadi tantangan tersendiri.

Namun, harga Rp100.000 untuk 100 Mbps memang terlalu murah dibanding standar industri Indonesia. Jika sesuatu terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kita harus kritis.

0 Komentar