Begini Respons Pengelola Bandung Zoo Usai Disorot Organisasi Luar Negeri Imbas Penutupan

Begini Respons Pengelola Bandung Zoo Usai Disorot Organisasi Luar Negeri Imbas Penutupan
Seekor harimau Benggala (Panthera tigris tigris) bermain di dalam kandang di Bandung Zoo, Kota Bandung, Jumat (21/11). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo sempat mendapat sorotan dari sejumlah organisasi luar negeri terkait lamanya lembaga konservasi itu tidak dibuka untuk umum.

Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i, mengatakan pihaknya ditanya berulang oleh lembaga internasional soal alasan kebun binatang itu seolah tak kunjung beroperasi.

“Mereka mempertanyakan, kenapa sih tutup terus? Ada apa?” kata Sulhan saat dikonfirmasi Jabar Ekspres baru-baru ini.

Baca Juga:Pengelola Minta Pemkot Cabut Larangan Kunjungan ke Bandung ZooDunia Internasional Soroti Penutupan Bandung Zoo, ABM Desak KPK Turun Tangan!

Dia menegaskan penutupan itu bukan keputusan pengelola. “Masalahnya, kami ditutup oleh pemerintah, terutama Pemkot Bandung. Padahal kami ingin buka,” lanjutnya.

Menurut dia, fasilitas dan kesehatan satwa berada dalam kondisi aman. Pengawasan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga disebut rutin dilakukan. Satwa sehat, fasilitas lengkap, pihaknya siap buka kapan pun.

Meski izin operasi Bandung Zoo masih berlaku hingga 2033, pemerintah kota tetap mengeluarkan surat edaran yang membuat publik enggan berkunjung.

“Dalam surat itu memang tidak ada kata ‘melarang buka’, tapi mereka melarang orang berkunjung. Banyak pihak yang tidak senang kalau kami buka,” kata Sulhan.

Kondisi tanpa pemasukan selama hampir empat bulan membuat keuangan lembaga konservasi itu tertekan. Biaya pakan satwa mencapai Rp415 juta per bulan.

Pengelola berencana membuka donasi publik pekan ini untuk menutupi kebutuhan pakan. “Boleh dikatakan sudah lampu merah,” kata dia.

Sulhan berharap kebun binatang bisa kembali dibuka pada awal Januari. “Kami ingin sirkulasi pengunjung pulih supaya satwa bisa mendapat stimulasi dan ekstrafeeding seperti biasanya,” pungkasnya.

0 Komentar