Antisipasi Pascabencana, DKPP Bandung Barat Genjot Cadangan Pangan Desa

Antisipasi Pascabencana, DKPP Bandung Barat Genjot Cadangan Pangan Desa
Kepala DKPP Bandung Barat, Lukmanul Hakim saat membuka sosialisasi implementasi CCP desa di Hotel Narima Lembang. Kamis (20/11). Dok DKPP KBB
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengoptimalkan program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Desa sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.

Kepala DKPP KBB, Lukmanul Hakim, menjelaskan bahwa cadangan pangan merupakan komponen penting dalam menjaga ketersediaan pangan masyarakat.

“Cadangan pangan merupakan sumber pasokan untuk mengisi kesenjangan antara produksi dan kebutuhan dari waktu ke waktu,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Baca Juga:Manchester City Kepincut Bintang Muda Bundesliga, Said El Mala Jadi Target UtamaDrama Setan Merah: Tchouameni Sulit Didapat, McTominay Tak Bisa Dipulangkan!

Menurut Lukman, cadangan pangan memiliki peran strategis, mulai dari penanganan bencana, kerawanan pangan, kondisi darurat, penanganan stunting, pengendalian inflasi, hingga menjaga stabilisasi harga pangan di daerah.

“Dalam mewujudkan Cadangan Pangan Nasional, pemerintah menetapkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). CPPD terdiri dari CPP Desa, CPPD kabupaten/kota, dan CPPD provinsi,” katanya.

Ia menambahkan, pengadaan CPPD harus bersumber dari produksi pangan dalam negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan desa juga menetapkan jenis serta jumlah cadangan pangan sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Lukman menilai implementasi CPPD di Bandung Barat sangat relevan mengingat wilayah tersebut rawan bencana, seperti letusan gunung berapi, gempa tektonik dan vulkanik, banjir bandang, hingga tanah longsor.

“Insiasi penyediaan CPPD ini merupakan langkah nyata dalam mengatasi permasalahan pangan daerah. Data menunjukkan bencana terjadi cukup signifikan setiap tahun, termasuk banjir dan gempa, ditambah persoalan akses pangan masyarakat,” ujarnya.

Ia menyebutkan, tujuan CPP Desa adalah menjamin pasokan pangan yang stabil, memenuhi kebutuhan masyarakat saat darurat dan pascabencana, serta menjadi instrumen stabilisasi harga untuk meredam goncangan di pasar.

“Selain itu, CPP Desa meningkatkan akses pangan kelompok masyarakat rawan pangan, baik yang terisolir karena bencana maupun yang rawan pangan kronis akibat kemiskinan, serta mendukung peningkatan gizi masyarakat,” katanya.

Baca Juga:Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia TercanggihTanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan Barba

Ia menambahkan, setiap desa diproyeksikan memiliki cadangan pangan sendiri agar penanganan darurat di tingkat desa dapat berlangsung cepat.

“Jadi kalau ada apa-apa seperti bencana, desa sudah punya cadangan pangan sendiri. Memang bisa dibantu langsung oleh pemerintah daerah, tetapi tetap melalui proses, sehingga cadangan desa menjadi penting,” jelasnya.

0 Komentar