Bukan hanya fasilitas pendidikan, kebutuhan dasar siswa juga turut disediakan secara penuh. Mulai dari guru pendamping, makanan, hingga kebutuhan proses perbaikan gizi.
“Kami sediakan tiga kali makan dan dua snack setiap hari untuk perbaikan gizi,” ujarnya.
Pemerintah juga menyiapkan guru-guru dengan pelatihan khusus agar memahami dinamika psikososial siswa dari rumah tangga miskin.
Baca Juga:Tanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan BarbaHarga Tak Sesuai Performa, Benjamin Sesko Diragukan!
“Guru-gurunya sudah kita retret untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan dan latar belakang siswa, baik kelompok maupun personal,” tambahnya.
Agus Jabo mengatakan bahwa Presiden telah memerintahkan penyusunan kurikulum khusus untuk Sekolah Rakyat, yang kini digarap oleh Kemendikdasmen.
Ia menegaskan bahwa kurikulum dirancang agar tidak hanya mencerdaskan siswa, tetapi sekaligus memperkuat daya saing mereka ketika kembali ke masyarakat.
“Kita sudah meneken MoU dengan P2MI, jadi kalau mau sekolah di luar negeri itu bisa. Dengan Kemendikti juga sudah, jadi setelah lulus anak-anak bisa berkuliah,” ungkapnya
Untuk siswa berprestasi, jalur percepatan juga disediakan. Semua skema itu, menurutnya, disiapkan agar lulusan tidak kembali ke kondisi kemiskinan yang sama.
“Untuk anak SMP yang punya IQ tinggi, itu kita akan sekolahkan di SMA Garuda. Ini hilirisasi, makanya kita bekerja sama dengan Kemenaker dan kementerian lainnya,” tuturnya.
“Jadi jangan khawatir. Ini agar setelah mereka lulus tidak kembali ke tempat awal. Sudah kita siapkan semuanya dari hulu sampai hilir,” pungkasnya (dam)
