JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono menguraikan gambaran lengkap mengenai Sekolah Rakyat, program nasional yang dirancang sebagai intervensi terstruktur untuk memutus transmisi kemiskinan antargenerasi.
Program ini bukan sekadar membuka akses sekolah gratis, tetapi merombak pola penanganan kemiskinan melalui pendekatan pendidikan, pemberdayaan keluarga, dan dukungan sosial menyeluruh.
Agus Jabo menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan dibangun secara merata di seluruh provinsi, terlepas dari sebaran statistik kantong kemiskinan yang sebagian besar berada di Pulau Jawa.
Baca Juga:Tanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan BarbaHarga Tak Sesuai Performa, Benjamin Sesko Diragukan!
“Walaupun wilayah miskin mayoritas di Jawa, tapi sekolah rintisan ini diseluruh Indonesia. Setiap pemda diwajibkan membangun Sekolah Rakyat karena ini program prioritas untuk memutus transmisi kemiskinan,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah kini menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional sebagai basis penerima manfaat. Data itu, menurutnya, terdiri dari lima kategori yang memfokuskan program pada keluarga miskin ekstrem hingga rentan miskin.
Salah satu perbedaan mendasar Sekolah Rakyat dibanding program pendidikan sebelumnya adalah pendekatan inklusif terhadap keluarga siswa. Pemerintah memastikan bahwa pengiriman anak dari rumah ke sekolah berasrama tidak menimbulkan guncangan ekonomi bagi orang tua.
“Gak serta-merta keluarga miskin langsung direkrut ke Sekolah Rakyat. Orangtuanya kita berdayakan, anaknya disekolahkan. Kalau rumahnya tidak layak huni, itu diperbaiki,” kata Agus Jabo.
Ia mencontohkan kondisi anak-anak yang selama ini harus membantu mencari nafkah tambahan bagi keluarga.
“Apabila ada anak yang kerap membantu orangtuanya mencari nafkah, nanti mereka kita berdayakan. Jadi gak usah khawatir apabila anak bersekolah di Sekolah Rakyat, karena orangtuanya kita siapkan juga.” paparnya
Pendekatan ini, katanya, dilakukan agar pendidikan tidak menjadi beban tambahan, tetapi menjadi investasi jangka panjang tanpa mengorbankan stabilitas keluarga.
Baca Juga:Guru DKV SMKN 3 Cimahi Ciptakan 'Simanis', Teknologi yang Menyatukan Data dan Mengubah Budaya SekolahBojan Hodak Kembali ke Bandung, Jawab Rumor Latih Timnas Indonesia!
Selain itu, dirinya menegaskan bahwa fasilitas Sekolah Rakyat dirancang setara dengan sekolah unggulan modern, meskipun target utamanya adalah anak-anak dari keluarga miskin.
“Fasilitas yang diberikan unggulan. Ada laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga. Setiap siswa akan dapat satu laptop dan delapan baju seragam,” ungkapnya.
