JABAR EKSPRES – Anemia dan gangguan kesehatan mental kini menjadi dua masalah serius yang dihadapi remaja di Kota Bandung.
Berbagai data menunjukkan kondisi ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan membutuhkan penanganan lintas sektor.
Menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian masyarakat dosen Universitas Bhakti Kencana yang beranggota Bdn. Iceu Mulyati, SST., M.Keb, Bdn. Meda Yuliani, SST., M.Kes., Bdn. Yanyan Mulyani, SST., M.Keb., Fikri Mourly Wahyudi, S.Kep., M.K.M., Wahyu Wahdana, S.Kep., Ns., SH., MM., M.Kep, serta mahasiswa, melaksanakan kegiatan bertajuk, “Edukasi Senam Anemia dan Upaya Pencegahan Kesehatan Mental pada Remaja”, di SMP Mekar Arum Kabupaten Bandung.
Baca Juga:Menteri Koperasi dan Dirut Agrinas Optimis Target Pembangunan dan Operasional Selesai Tepat WaktuPertamina Pertahankan Kinerja Positif 2025
“Kegiatan ini bermanfaat nyata bagi para siswa dan siswidi SMP Mekar Arum sebagai sarana edukasi serta pengaplikasian dalam pencegahan anemia, dan juga gambaran optimalisasi kesehatan mental pada remaja” ujar bapak Mail., S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Mekar Arum yang begitu mendukung dalam kegiatan ini.
Anemia masih menjadi persoalan kesehatan yang menonjol, berdasarkan penelitian di salah satu sekolah di kota dan juga Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa 47,3% remaja putri mengalami anemia serta angka anemia pada remaja mencapai 25,6%.
Rendahnya asupan zat besi, pola makan tidak seimbang, serta menstruasi menjadi faktor utama penyebab kondisi ini.
Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menegaskan bahwa anemia remaja berdampak pada penurunan konsentrasi belajar, mudah lelah, dan meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang.
Temuan ini sejalan dengan banyak keluhan siswa yang sering merasa pusing, lemah, atau kurang fokus di kelas.
Melihat besarnya masalah tersebut, tim pengabdian masyarakat UBK memperkenalkan senam anemia, yaitu gerakan sederhana yang dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan oksigenasi tubuh, dan membuat tubuh lebih segar.
“Senam ini kami desain agar mudah diikuti, menyenangkan, dan bisa dilakukan kapan saja oleh remaja. Tujuannya sederhana: membantu tubuh lebih bugar dan mencegah gejala anemia,” ujar salah satu dosen pelaksana kegiatan.
Baca Juga:Blak-blakan! Ketua KY Amzulian Rifai Akui Publik Belum Puas, Sebut Trust ke Mahkamah Agung Jadi Problem AkutBRI Peduli Salurkan Bantuan Kendaraan Penunjang Pendidikan untuk Yayasan Krida Nusantara
Program pengabdian masyarakat bisa menggabungkan edukasi gizi (anemia) dengan edukasi kesehatan mental agar intervensi lebih holistik dan sesuai kebutuhan nyata remaja.
