Dampaknya terasa di lapangan: tumpukan sampah mengendap di banyak TPS, dan titik-titik TPS liar mulai bermunculan.
Untuk mengurangi beban sampah ke Sarimukti, Pemkot Cimahi menyiapkan dua langkah strategis.
Pertama, kata Rini, pengadaan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) baru di wilayah Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, yang ditargetkan mampu mengolah 10 ton sampah per hari.
Baca Juga:Tanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan BarbaHarga Tak Sesuai Performa, Benjamin Sesko Diragukan!
Kedua, peningkatan kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong di Jalan Kolonel Masturi, Cipageran, Cimahi Utara.
Fasilitas ini akan ditingkatkan dari kapasitas 50 ton menjadi 75–80 ton per hari melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) yang didanai APBN dan Bank Dunia.
“Jadi kita akan tingkatkan kapasitasnya. Kami inginnya 100, tapi dari Kemen PU di angka 75–80 ton yang awalnya 50 ton kapasitas pengolahannya. Butuh waktu, baru tahun depan mereka kerjakan, sekarang persiapan lelang. Sekarang operasional belum optimal, baru 5–10 ton aja,” pungkas Rini. (Mong)
