Ancaman Baru di Cimahi, Lonjakan Sampah Terjadi Gegara Program MBG

Ancaman Baru di Cimahi, Lonjakan Sampah Terjadi Gegara Program MBG
Ilustrasi sampah
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Lonjakan volume sampah harian di Kota Cimahi, Jawa Barat, semakin tak terhindarkan sejak program nasional Makan Bergizi Gratis (MVG) berjalan di seluruh wilayah.

Kenaikan produksi sampah yang berasal dari dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini menjadi persoalan mendesak di tengah kapasitas pengelolaan sampah kota yang sudah kritis akibat pembatasan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengatakan produksi sampPah rumah tangga sebelumnya berada di kisaran 230–250 ton per hari. Kehadiran MBG, kata dia, memicu tambahan signifikan dari sisa pengolahan bahan makanan yang diolah SPPG setiap hari.

Baca Juga:Tanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan BarbaHarga Tak Sesuai Performa, Benjamin Sesko Diragukan!

“Kalau rumah tangga aja sama 230–250, tapi dengan MBG ini pasti naik. Cuma saya belum ada angka pastinya, ini sedang kita analisis dulu, ujar Chanifah saat dihubungi, Rabu (18/11/2025).

Rini, sapaan Chanifah menjelaskan pihaknya sudah memanggil perwakilan SPPG untuk membahas cara penanganan sampah ekstra dari program gizi tersebut.

Ia menegaskan, Pemkot Cimahi tetap mendukung penuh program yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari pemenuhan gizi bagi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

DLH, kata dia, siap membantu mengelola sampah MBG. Namun bila SPPG ingin mengolah sampah secara mandiri, hal itu tetap diperbolehkan sepanjang melibatkan pihak berkompeten yang bersertifikat.

“Kalau dia (SPPG) bisa mengelola sendiri lebih bagus, tapi kalau enggak dia nanti dengan DLH,” ucapnya.

Situasi semakin pelik karena Pemkot Cimahi saat ini terikat pembatasan pengiriman sampah ke TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

Pembatasan tersebut merujuk pada Surat Edaran Sekda Provinsi Jawa Barat Nomor 6174/PBLS.04/DLH, yang menetapkan batas pembuangan sampah dua pekan sekali.

Baca Juga:Guru DKV SMKN 3 Cimahi Ciptakan 'Simanis', Teknologi yang Menyatukan Data dan Mengubah Budaya SekolahBojan Hodak Kembali ke Bandung, Jawab Rumor Latih Timnas Indonesia!

Kuota harian Kota Cimahi maksimal hanya 119,16 ton atau 1.668,24 ton dalam dua minggu.

Pekan ini, kata Rini, pengangkutan kembali terganggu akibat kendala teknis di Sarimukti, mulai dari antrean panjang hingga perbaikan akses jalan.

“Ritase memang terbatas. Kemudian awal minggu ini ada masalah di Sarimukti, loading nya lama, jalannya ada perbaikan. Saya sudah koordinasi dengan provinsi, ini sedang perbaikan. Kemarin antre di jembatan timbang sampai 80 truk lebih, kita udah antre dari subuh. Otomatis pengambilan ke lapangan telat,” ungkapnya.

0 Komentar