Transformasi Cut Bianca Shaleeta: Putri Anak Indonesia 2024 yang Tak Pernah Takut Gagal

Putri Anak Indonesia
UKIR PRESTASI: Cut Bianca Shaleeta (Kika) saat berhasil meraih gelar Putri Anak Indonesia 2024. (FOR JABAR EKSPRES)
0 Komentar

JABAREKSPRES – Cut Bianca Shaleeta, atau yang akrab disapa Kika, telah menorehkan kisah inspiratif melalui perjuangan dan transformasinya yang luar biasa. Remaja berusia 13 tahun ini berhasil menyabet gelar Putri Anak Indonesia 2024, menjelma dari seorang gadis pemalu yang takut berbicara di depan umum menjadi sosok teladan bagi anak muda Indonesia dengan semangat pantang menyerah.

Putri dari pasangan dokter spesialis, dr. Teuku Renardiansyah, Sp.OG dan dr. Mitha Dewi Garyani, Sp.N ini mengungkapkan bahwa kesuksesannya bermula dari niat sederhana untuk mengubah diri. “Dulu saya tidak bisa tampil di depan umum dan sulit berbicara dengan orang banyak. Namun, saya ingin belajar attitude yang baik serta memperdalam pengetahuan tentang Indonesia,” ujar Kika kepada Jabar Ekspres, Selasa (18/11/2025).

Siswi kelas 8 SMP di Bandung yang lahir di Jakarta pada 1 Agustus 2012 ini memiliki hobi bermain piano dan berolahraga sebagai pelarian sekaligus penguat mental. Dunia modeling ia geluti sejak usia 9 tahun. “Sebelum terpilih sebagai Putri Anak Indonesia 2024, saya sering mengalami kegagalan di berbagai ajang. Namun, setiap kekalahan justru menjadi pelajaran berharga,” ceritanya.

Baca Juga:Bantah Miliki Bisnis Tambang, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Tribunnews Bogor Klarifikasi dan Hapus Video HoaksPemain Persib Serbu Turnamen Padel WIT Indonesia, Randy Ungkap Visi Techletica di Balik Ulang Tahun ke-15

Tantangan terberat bagi Kika adalah saat mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tingkat nasional Puteri Anak Indonesia 2024. Tekanan mental dan fisik yang tinggi mengharuskannya menyeimbangkan tugas sekolah, latihan intensif, serta menjaga kondisi tubuh. “Saya selalu fokus pada proses, bukan hanya hasil akhir. Dukungan keluarga, teman, dan pelatih menjadi kunci utama agar saya tetap termotivasi,” ungkapnya.

Menurut Kika, ajang Puteri Anak Indonesia bertujuan membangun kepercayaan diri anak-anak dan remaja, sekaligus mempromosikan nilai-nilai positif seperti pendidikan, kesehatan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Puncak perjuangan itu tiba saat malam penobatan.

“Saya merasa senang, bangga, sekaligus tak menyangka. Namun, saya sadar gelar ini membawa tanggung jawab yang lebih besar,” ujar Kika yang bercita-cita menjadi dokter atau pengacara kelak.

Momen paling berkesan baginya adalah kunjungan ke berbagai yayasan sosial. “Dari sana saya belajar untuk lebih menghargai dan bersyukur atas apa yang saya miliki,” akunya.

0 Komentar