Menilik Laju Pengangkutan Sampah Bandung, Pemkot Targetkan Tuntas 23 November

Menilik Laju Pengangkutan Sampah Bandung, Pemkot Targetkan Tuntas 23 November
Operator mengoperasikan alat berat untuk mengangkut sampah di tumpukan sampah di TPS Pasar Ciwastra, Kota Bandung, Senin (17/11). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mempercepat penanganan tumpukan sampah lama di sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Seluruh tumpukan yang masih tersisa ditargetkan tuntas pada 23 November 2025.

Upaya percepatan dilakukan secara maraton. Armada truk bergerak dari satu TPS ke TPS lain dengan ritme kerja yang dipacu lewat sistem antrean baru.

Langkah tersebut mulai terlihat sejak 14 November 2025, saat Pemkot menuntaskan pengangkutan sekitar 200 meter kubik sampah di TPS Gunung Batu Timur pada malam hari.

Baca Juga:Guru DKV SMKN 3 Cimahi Ciptakan 'Simanis', Teknologi yang Menyatukan Data dan Mengubah Budaya SekolahBojan Hodak Kembali ke Bandung, Jawab Rumor Latih Timnas Indonesia!

Pantauan Jabar Ekspres pada Senin (17/11), petugas juga sudah mengerahkan alat berat untuk menanggulangi tumpukan sampah di TPS Pasar Ciwastra, Kota Bandung.

Salah seorang pedagang Pasar Ciwastra, Tresno (45), mengatakan kondisi TPS yang kembali menimbulkan gunungan sampah ini sudah kedua kalinya terjadi setelah insiden serupa beberapa tahun lalu saat TPA Sarimukti mengalami kendala.

“Mestinya, ngambilnya sebanding dengan sampah yang masuk,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres di kios dagangnya, Senin (17/11).

Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung menyebutkan bahwa pengangkutan di TPS Ciwastra kembali dilakukan sejak Minggu (16/11/2025). Sementara total target pengangkutan hari ini encapai 527 meter kubik.

“Terus sampah masuk ke sini juga harus diatur. Harus ada pengawasan lebih. Supaya tidak berantakan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menekankan pentingnya percepatan penanganan tanpa jeda. Dia menjelaskan perubahan mekanisme antrean truk menjadi kunci utama.

“Dulu antrian hanya satu jalur, sehingga panjang sekali. Sekarang kita pecah jadi beberapa antrean dalam unit-unit kecil. Dengan sistem baru, antrean bisa jauh lebih cepat dan lebih banyak per hari,” kata Farhan di Bandung, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Guardiola Ngebet Minta Manchester City Datangkan Arda Guler, Madrid Tutup Pintu!Milan Inginkan Lewandowski, Tapi Mustahil 'Mendarat' di San Siro!

Dia menyebut kapasitas angkut kini naik dari sekitar 40 menjadi 70 truk besar per hari. Meski demikian, cuaca menjadi tantangan utama. “Masalahnya adalah jalur masuk yang terbatas karena hujan berisiko longsor,” sebutnya.

Kala itu, kata Farhan, kendaraan bisa masuk sampai tiga kilometer ke dalam, sekarang baru satu kilometer sudah tidak boleh. Menurutnya itu soal keselamatan, bukan soal pengurangan ritase.

0 Komentar