Akademisi Psikologi Soroti Tantangan Gen Z dalam Seleksi TNI–Polri: Fokus & Disiplin Menurun

Akademisi Psikologi Soroti Tantangan Gen Z dalam Seleksi TNI–Polri: Fokus & Disiplin Menurun
Akademisi Psikologi Soroti Tantangan Gen Z dalam Seleksi TNI–Polri: Fokus & Disiplin Menurun
0 Komentar

JABAR EKSPRES — Akademisi psikologi sekaligus CEO Martasandy Group, Billy Martasandy, menyoroti dinamika baru dalam proses rekrutmen TNI–Polri yang kini dihadapkan pada tantangan generasi Z.

Menurutnya, perubahan pola perilaku, beban digital, hingga gaya belajar yang berbeda membuat generasi ini membutuhkan pendekatan pembinaan yang lebih adaptif.

Gen Z: Kurang Tahan Tekanan & Mudah Terdistraksi Digital

Billy mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan asesmen psikologis yang dilakukan timnya, terdapat kecenderungan penurunan daya tahan mental pada sebagian peserta seleksi dari generasi Z.

Baca Juga:Stadion Pakansari Siap Gelar Laga Timnas Indonesia Lawan MaliPascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Waspada! 

“Kami menemukan bahwa Gen Z cenderung lebih mudah terdistraksi oleh gawai dan media sosial, sehingga fokus mereka dalam mengikuti proses latihan sering kali terpecah,” ujar Billy.

“Secara tekanan mental, beberapa tidak sekuat peserta 10–15 tahun lalu. Tantangan digital dan kecepatan informasi membuat mereka lebih rentan terhadap stres.” tambahnya

Ia menekankan bahwa fenomena ini bukan kelemahan bawaan, melainkan dampak perubahan lingkungan perkembangan dan budaya digital yang begitu cepat.

Pelatihan & Metode Belajar Baru Disiapkan untuk Generasi Z

Merespons temuan tersebut, Martasandy Group, perusahaan yang bergerak di bidang psikologi terapan dan pelatihan persiapan seleksi aparatur negara, mengembangkan kurikulum baru yang disesuaikan dengan pola belajar Gen Z.

Billy menjelaskan bahwa generasi kini membutuhkan pendekatan yang lebih interaktif dan terstruktur, bukan metode satu arah seperti yang biasa diterapkan pada generasi sebelumnya.

“Gen Z belajar dengan cara yang cepat, visual, dan berorientasi pada relevansi. Karena itu kami mengubah metode pembelajaran menjadi lebih modular, praktis, dan berbasis simulasi,” terangnya.

“Metode ini terbukti membantu mengurangi distraksi dan meningkatkan retensi materi selama proses latihan.” imbuhnya

Baca Juga:Lewat Kolaborasi Strategis, MUJ Gaet 5 Investor di WJIS 2025Momentum Hari Pahlawan, Billy Martasandy Ajak Generasi Muda Jadi Pejuang di Era Modern

Program tersebut mencakup pembinaan fokus, manajemen stres, hingga pelatihan psikologis berbasis kasus nyata yang sering muncul dalam seleksi TNI–Polri.

Martasandy Group Jadi Pusat Edukasi Mental Disiplin

Billy menegaskan bahwa tugas perusahaan bukan hanya menyiapkan peserta untuk lolos seleksi, tetapi membangun fondasi mental yang kuat.

0 Komentar