Latihan Tanggap Darurat di Lembang, Masyarakat Diajarkan Cara Selamatkan Diri Saat Bencana

BPBD Bandung Barat Latih Warga Lembang Siaga Hadapi Potensi Bencana
Petugas gabungan mengevakuasi korban dalam simulasi bencana alam di Lembang, Bandung Barat. Selasa (12/11). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Ratusan masyarakat mengikuti simulasi penanganan bencana alam yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Tangguh Bencana (Destana) Kecamatan Lembang yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam, seperti longsor dan banjir bandang.

Para peserta simulasi meliputi warga sekitar, relawan kebencanaan, pelajar, serta unsur gabungan dari PMI, SAR, TNI-Polri, dan aparat kewilayahan.

Baca Juga:Timur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia, Negosiasi Disebut Sudah di Tahap AkhirPiala Dunia 2026 Panggung Terakhir Cristiano Ronaldo!

Kepala BPBD KBB, Asep Sehabudin, mengatakan latihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sistem tanggap darurat di kawasan utara Bandung Barat yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi.

“Simulasi ini kami awali di Lembang karena hampir seluruh wilayahnya memiliki potensi longsor dan banjir bandang akibat kondisi geografis dan curah hujan yang tinggi,” ujar Asep, Rabu (12/11/2025).

Menurut Asep, kegiatan tersebut dirancang untuk menguji kesiapan dan koordinasi lintas lembaga dalam menghadapi situasi darurat bencana. Selain itu, latihan juga bertujuan memastikan setiap unsur masyarakat mampu bertindak cepat dan efektif saat bencana terjadi.

“Kami ingin memastikan seluruh unsur benar-benar siap dan terlatih, agar penanganan bisa berjalan cepat dan tepat di lapangan,” tambahnya.

Dalam simulasi tersebut, peserta dilatih mengenai pertolongan pertama, pengelolaan posko darurat, dapur umum, serta koordinasi antarinstansi saat terjadi bencana.

“Skenario latihan menggambarkan situasi longsor akibat hujan deras yang menimpa permukiman warga. Lalu tim gabungan bergerak cepat mengevakuasi korban, menyalurkan logistik, dan memberikan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Kepala Desa Gudangkahuripan, Agus Karyana, mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pengalaman langsung bagi warga dalam menghadapi situasi darurat.

Baca Juga:Ivar Jenner dan Rafael Struick Targetkan Emas SEA Games 2025Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Tembus 85 Juta Views, Dorong Semangat UMKM untuk Terus Berkembang

“Melalui simulasi ini kami belajar bagaimana bertindak cepat saat bencana terjadi. Jadi masyarakat tidak hanya menunggu bantuan, tapi bisa menyelamatkan diri dan orang lain,” ucapnya.

Agus juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai langkah pencegahan bencana. Menurutnya, pengendalian alih fungsi lahan dan perlindungan hutan harus terus dilakukan agar risiko longsor dan banjir dapat ditekan.

0 Komentar