JABAR EKSPRES – Aktivis lingkungan Kota Bandung melayangkan kritik tajam terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait persoalan penumpukan sampah yang kembali mencuat di sejumlah titik kota. Mereka menilai berbagai program pengelolaan sampah yang pernah digembar-gemborkan Pemkot tidak berjalan efektif.
Salah satu aktivis lingkungan dari Komunitas Bandung Hijau, Rizal Ramadhan, mengatakan penanganan sampah di Bandung kini seperti kembali ke titik nol.
Ia menilai program-program seperti “Sampah Hari Ini Selesai Hari Ini” hingga Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) hanya kuat di slogan namun lemah di implementasi.
Baca Juga:Ciamis Kembali Jadi Percontohan Nasional, Rombongan dari Kalimantan Datang Belajar Kelola SampahGunungan Sampah 3 Meter di Jalan Dakota Bandung Ganggu Aktivitas, Warga: Bau Banget!
“Bandung pernah digadang jadi kota percontohan pengelolaan sampah, tapi faktanya sekarang tumpukan sampah sampai menutupi jalan di beberapa wilayah. Program Kang Pisman yang dulu sempat ramai, kini seperti berjalan di tempat,” ujar Rizal saat dihubungi, Rabu (12/11/2025).
Ia menyoroti lemahnya sistem pengangkutan sampah, kurangnya edukasi masyarakat, serta minimnya koordinasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kewilayahan, dan pihak ketiga. Menurutnya, Pemkot Bandung terlalu fokus pada kampanye seremonial ketimbang membangun sistem yang berkelanjutan.
“Pemkot terlalu sering bicara soal kesadaran warga, padahal akar masalahnya juga ada di tata kelola. Kalau TPA overload dan armada angkut terbatas, mustahil warga bisa disiplin buang sampah tepat waktu,” tambahnya.
Kondisi ini diperparah dengan munculnya tumpukan sampah di beberapa titik seperti Jalan Dakota, Gegerkalong, dan kawasan Gedebage, yang sudah menimbulkan bau menyengat dan keluhan dari warga sekitar.
Sementara itu, pihak Pemkot Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mengaku masih berupaya menormalisasi pengangkutan sampah pasca penutupan sementara sebagian akses ke TPA Sarimukti.
DLHK juga menyebutkan tengah menyiapkan langkah darurat untuk mempercepat proses pengangkutan dan penanganan di lapangan.
Namun, dirinya menegaskan bahwa krisis sampah kali ini seharusnya menjadi alarm bagi Pemkot untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pengelolaan sampah di Bandung.
Baca Juga:Pemkot Cimahi Berhasil Kurangi Sampah ke TPA Sarimukti, KLHK Berikan Apresiasi!AdMedika Gandeng Waste4Change Kelola Sampah Kantor Menuju Zero Waste
“Sudah saatnya Pemkot Bandung berhenti menutupi masalah dengan jargon. Warga butuh solusi nyata, bukan lagi sekadar kampanye Kang Pisman yang kehilangan arah,” pungkas Rizal. (Dam)
