Kuota TPA Berkurang jadi Alasan Penumpukan Sampah di Kota Bandung?

Kuota TPA Berkurang jadi Alasan Penumpukan Sampah di Kota Bandung
Foto ilustrasi penumpukan sampah di Kota Bandung. (Dimas /Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengakui kondisi darurat sampah kini tengah melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung.

Ia menyebut, saat ini Pemkot tengah berupaya keras menormalkan situasi, termasuk dengan melakukan revitalisasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) Babakan Siliwangi sebagai langkah cepat mengatasi penumpukan.

“Jadi kita memang betul-betul memastikan agar sampah ini bisa dikelola dengan baik. Revitalisasi TPS sedang dilakukan di Babakan Siliwangi karena adanya darurat sampah. Itu (TPS) sedang kita rapikan lagi,” ujar Farhan, Rabu (12/11/2025).

Baca Juga:Ciamis Kembali Jadi Percontohan Nasional, Rombongan dari Kalimantan Datang Belajar Kelola SampahTimur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia, Negosiasi Disebut Sudah di Tahap Akhir

Farhan menjelaskan, salah satu penyebab utama penumpukan sampah di lapangan adalah berkurangnya kuota pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sejak Oktober 2025.

“Problem utama kita sekarang ini ada beberapa hal. Mengenai sampah, salah satunya adalah pengurangan kuota pengangkutan ke TPA, dan itu sudah terjadi sejak bulan Oktober,” ungkapnya.

Saat ini, kata Farhan, kuota pengangkutan ke TPA Sarimukti hanya 981 ton per hari, turun dari kuota normal sekitar 1.200 ton per hari. Kondisi tersebut membuat 200 hingga 300 ton sampah per hari.

Belum lagi hari Minggu dimana pembuangan sampah ke TPA Sarimukti tidak dilakukan karena dalam kondisi libut, sehingga penumpukan pada waktu tersebut bisa mencapai 500 ton sampah.

“Antisipasi kita memastikan jangan sampai dari sisa sekitar 900 ton ini tidak terhambat supaya antriannya nggak makin panjang. Kedua, beberapa wilayah yang belum dibangunkan fasilitas pengolahan sampahnya masih kita tumpuk dan antrikan, jadi agak lebih lama,” tambahnya.

Farhan menegaskan, Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pihak pengelola TPA Sarimukti untuk mencari solusi jangka menengah dan panjang, termasuk mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu di wilayah Bandung bagian timur dan selatan.

Ia juga meminta warga untuk lebih aktif memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya, terutama sampah rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar timbulan sampah harian.

Baca Juga:Piala Dunia 2026 Panggung Terakhir Cristiano Ronaldo!Ivar Jenner dan Rafael Struick Targetkan Emas SEA Games 2025

“Kalau pengurangan dari sumber bisa jalan, beban ke TPS dan TPA juga bisa berkurang. Tapi ini harus jalan bersama, Pemkot nggak bisa kerja sendiri,” tegasnya.

0 Komentar