TPAK Turun, Pekerja Informal Meningkat
BPS juga mencatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Jawa Barat pada Agustus 2025 mencapai 66,99 persen, menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (67,71 persen).
Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 penduduk usia kerja, terdapat sekitar 66 hingga 67 orang yang aktif secara ekonomi. Sepanjang Agustus 2024 hingga Agustus 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 0,09 juta orang.
“Proporsi penduduk bekerja pada kegiatan informal mengalami kenaikan selama Agustus 2024 hingga Agustus 2025 didorong oleh bertambahnya pekerja dengan status berusaha sendiri,” terang Darwis.
Baca Juga:Susahnya Hidup Sehat di Era MedsosKorban Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading Meningkat Jadi 54 Orang, Kapolda Metro Jaya Turun Tangan
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki mencapai 84,41 persen, jauh lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang hanya 49,27 persen.
Mayoritas Pekerja di Sektor Perdagangan dan Industri
Hingga Agustus 2025, jumlah penduduk bekerja di Jawa Barat mencapai 24,51 juta orang. Dari jumlah tersebut, 42,02 persen bekerja sebagai buruh atau karyawan, disusul 23,06 persen berstatus berusaha sendiri.
Dari sisi lapangan usaha, penyerapan tenaga kerja terbesar berada pada sektor perdagangan sebesar 22,69 persen, disusul industri pengolahan 18,73 persen dan pertanian 15,24 persen.
Pendidikan Rendah Masih Dominan
Struktur tenaga kerja di Jawa Barat masih didominasi oleh lulusan berpendidikan dasar. Dari total penduduk bekerja, 36,61 persen hanya berpendidikan SD, atau sekitar 8,97 juta orang.
Sementara itu, lulusan SMP menyumbang 17,31 persen (4,24 juta orang), SMA sebesar 18,08 persen (4,43 juta orang), dan lulusan diploma atau perguruan tinggi hanya 11,15 persen dari total pekerja.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi turut memaparkan analisisnya terkait kondisi tersebut. Menurutnya, sektor industri memang kurang bertenaga dalam menyerap tenaga kerja di Jabar.
Acuviarta menguraikan, data BPS yang baru saja dirilis juga menunjukan sejumlah anomali yang menarik. Khususnya di sektor industri. Pertama ekonomi Jabar pada triwulan III 2025 tumbuh 0,46 persen secara q-to-q dan tumbuh 5,20 persen secara y-on-y. Tapi pengangguran naik 0,01 juta orang dan TPT juga naik menjadi 6,77 persen.
Baca Juga:Panik di Masjid Sekolah, Ledakan di SMA 72 Kelapa Gading Lukai Dua OrangBukan Sekadar Keberuntungan, Ini Rahasia Hodak Bawa Persib Taklukkan Selangor FC
“Ekonominya meningkat tapi kok pengangguran juga ikut naik. Ini anomali,” jelasnya.
Acuviarta melanjutkan, sektor industri di Jawa Barat memang cukup menaruh perhatian. Secara struktur PDRB, sektor industri ini terbesar kontribusinya di Jabar atau di angka 40,94 persen pada triwulan III. Tapi yang disayangkan serapan tenaga kerjanya kecil atau hanya 0,01 juta orang.
