Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengamankan bukti sebanyak mungkin. Simpan semua tangkapan layar akun Anda, bukti transfer, riwayat top up, pesan dari mentor, serta bukti ajakan bergabung.
Semua data ini akan menjadi modal utama saat membuat laporan resmi. Jangan hapus chat, e-mail, atau grup yang berkaitan dengan NWS karena bisa menjadi bukti pendukung.
2. Laporkan ke Pihak Berwenang
Segera buat laporan ke polisi atau Satgas Waspada Investasi (SWI). Anda bisa mendatangi Polres setempat atau menghubungi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk memastikan laporan tercatat resmi.
Baca Juga:Main Game Dapat Rp100 Ribu Sehari? Ini 5 Aplikasi Penghasil Uang yang Benar-Benar Bisa Bikin CuanDaftar Kode Promo Shopee 11.11 Puncak Malam 2025 Ini, iPhone Cuma Rp11 Ribu!
Sertakan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan agar proses penelusuran lebih mudah. Jika Anda tidak ingin melapor sendiri, Anda dapat bergabung dengan komunitas korban agar laporan dilakukan secara kolektif ini biasanya lebih kuat dan mendapat perhatian lebih cepat.
3. Cari dan Hubungi Mentor atau Pengajak
Bila Anda diajak bergabung oleh seseorang (mentor, leader, atau manajer), segera minta pertanggungjawaban mereka.
Coba tanyakan posisi mereka sekarang dan apakah ada upaya pengembalian dana dari pihak manajemen NWS. Jika mereka mengaku juga korban, tetap minta agar mereka ikut bertanggung jawab membantu penyelesaian karena biasanya mereka mendapat komisi dari perekrutan Anda.
4. Bentuk Komunitas Korban
Korban NWS disarankan membentuk grup komunikasi bersama di WhatsApp, Telegram, atau Facebook.
Tujuannya agar koordinasi pelaporan bisa lebih mudah, berbagi informasi perkembangan kasus, hingga kemungkinan mengajukan gugatan hukum bersama (class action). Selain itu, solidaritas sesama korban dapat membantu Anda tetap tenang dan tidak merasa sendirian menghadapi masalah ini.
5. Waspadai Ajakan Aplikasi Baru
Biasanya, setelah satu aplikasi scam, muncul lagi aplikasi baru dengan pola dan janji serupa. Jangan mudah tergoda.
Pelaku sering berpindah ke platform baru menggunakan nama lain, bahkan mengajak korban lama untuk “menutup kerugian” dengan investasi baru. Ini adalah jebakan lanjutan yang bisa membuat Anda kehilangan lebih banyak uang.
Baca Juga:Viral Arti Kode 1189, Benarkah Kode Teroris?8 Koin Kuno Termahal di Indonesia, Harganya Tembus Rp100 Juta per Keping?
6. Konsultasikan dengan Pengacara atau Lembaga Hukum
Jika kerugian cukup besar, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di daerah Anda.