JABAR EKSPRES – KONI Kota Bandung di bawah kepemimpinan Nuryadi melanjutkan sejumlah program pembinaan atlet yang telah berjalan sejak 2019. Nuryadi menegaskan, arah kebijakan KONI sejalan dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia olahraga.
“Fungsi KONI itu membantu tugas pemerintah di bidang olahraga prestasi,” kata, Ketua KONI Bandung, Nuryadi dalam podcast bersama Redaktur Pelaksana Jabar Ekspres, Yayan di Kantor Jabar Ekspres, Kamis (6/11).
Dirinya menyebut, saat ini ada 78 cabang olahraga yang sudah aktif dan akan bertambah menjadi 80 cabang pada Desember mendatang. Salah satunya adalah cabang olahraga padel yang kini tengah digandrungi masyarakat muda.
Baca Juga:4 Pertandingan yang Bakal Dilakoni Persib Bandung di Bulan Agustus 2025, Ini Lawan-lawannyaBupati Kang DS Resmikan Kerja Sama Pemkab Bandung dan Pemkot Serang dalam Pasokan Cabai dan Bawang
Menurut Nuryadi, pembinaan atlet Bandung didukung oleh ekosistem yang luas, 1.118 klub, lebih dari 16 ribu atlet aktif, dan sekitar 2.500 pelatih yang telah tersertifikasi. Program sertifikasi menjadi bagian penting dalam meningkatkan profesionalisme dan daya saing pelatih.
Di sisi kesejahteraan, KONI dan Pemerintah Kota Bandung memberikan perhatian serius kepada atlet berprestasi. Atlet dan pelatih peraih medali mendapat tunjangan prestasi bulanan, disesuaikan dengan proyeksi capaian emas, perak, atau perunggu.
“Itu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan atlet,” ujarnya.
Selain itu, seluruh atlet telah dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan kerja.
“Atlet itu sudah mengorbankan tenaga dan waktu. Kalau sampai cedera, tidak pantas bila orang tua harus menanggung biayanya,” kata Nuryadi.
KONI juga membuka akses pendidikan melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.
Beberapa kampus bahkan telah memberikan beasiswa S1 hingga S3 bagi atlet, meski nota kesepahaman formal masih dalam proses.
“Haram hukumnya atlet drop out karena tak bisa bayar kuliah,” ucapnya.
Baca Juga:Tanpa Barba, Ini Prediksi Susunan 11 Pertama Persib Bandung Kontra Selangor FC di ACL Two
Menurut dia, program beasiswa itu menciptakan hubungan saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan olahraga.
“Universitas dapat branding dari prestasi atlet nasional, sementara atlet bisa menempuh pendidikan dengan tenang,” tutur Nuryadi.
KONI, katanya, juga berkomitmen untuk mencegah pola “beli atlet” yang pragmatis. Pembinaan dilakukan berjenjang melalui kompetisi rutin.
Sepanjang tahun ini, tercatat 38.124 peserta telah mengikuti berbagai kejuaraan di Kota Bandung.
