Contoh Teks Khutbah Jumat: Dengan Berserah, Hidup Menjadi Terarah

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang dengan berserah, hidup menjadi terarah. (Pixabay/milaoktasafitri)
0 Komentar

Sebab, Allah telah memberitakan bahwa tidak ada satu pun musibah yang terjadi di bumi, dengan segala ragam bentuknya, melainkan telah tertulis di Lauhul Mahfuzh.

Lauhul Mahfūzh berada di atas langit ketujuh, di dalamnya telah ditetapkan segala takdir makhluk hingga hari kiamat.

Allah telah menentukan dan menakdirkan segala sesuatu itu “min qabli an nabra’aha” sebelum Ia menciptakan dan mewujudkan manusia; dan “inna dzalika ‘ala Allah yasir”: penetapan takdir itu sama sekali tidaklah sulit bagi Allah, karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang mampu melemahkan-Nya.

Kemudian Allah menjelaskan alasan dan hikmah dari ketetapan-Nya dengan firman-Nya:

لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٍ

Baca Juga:Saddil Ramdani Beri Pesan Khusus untuk Bobotoh yang Away ke MalaysiaPrediksi Line Up Selangor FC vs Persib di Leg Kedua ACL Two 2025/2026

Artinya: “Agar kalian tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kalian, dan tidak pula terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan kepada kalian. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid: 23)

Maksudnya, Allah memberitahukan kepada kita bahwa segala sesuatu telah ditentukan dan ditetapkan oleh-Nya supaya kita tidak larut dalam kesedihan yang berlebihan hingga menyeret kita kepada sikap tidak ridha terhadap Allah karena kehilangan sebagian urusan dunia; dan supaya kita juga tidak bergembira dengan kegembiraan orang yang sombong, yakni orang yang merasa dirinya lebih tinggi dari manusia lain hanya karena memperoleh sebagian harta benda dunia.

Karenanya, barang siapa yang mengetahui bahwa segala sesuatu telah ditetapkan dan ditentukan oleh Allah, dan tidak ada yang dapat menolaknya, niscaya berkuranglah kesedihannya atas apa yang luput dari dunia, dan sedikit pula kegembiraannya terhadap apa yang akan datang dari perhiasan dunia.

Sebab, orang yang yakin bahwa apa yang ada padanya pasti akan hilang—karena segala yang ada di dunia pada akhirnya akan sirna—dan ia juga yakin bahwa rezeki yang Allah tetapkan untuknya pasti akan sampai kepadanya, tidak akan luput sedikit pun, maka ia tidak akan berlebihan dalam berduka ketika kehilangan sesuatu, dan tidak akan sombong ketika memperoleh nikmat.

0 Komentar