JABAR EKSPRES – Pemkab Bandung Barat memastikan akan menerjunkan Badan Geologi untuk meneliti pergeseran tanah yang terjadi di Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga.
Langkah ini diambil guna memastikan tingkat kerawanan dan menentukan langkah penanganan yang tepat bagi warga terdampak.
Petugas BPBD KBB, Eka Nurdin, mengatakan tim geologi akan melakukan kajian mendalam terhadap kondisi tanah di kawasan tersebut. Kajian ini diperlukan untuk mengetahui pola pergeseran tanah, penyebab utama, serta potensi bahaya susulan yang dapat mengancam permukiman warga.
Baca Juga:Bellingham Cetak Sejarah Baru di Liga Champions, Lewati Rekor Legenda Real MadridCristiano Ronaldo Jagokan Arsenal Juara Premier League Musim Ini!
“Surat permohonan kajian sudah kami siapkan dan segera dikirim ke Badan Geologi. Hasil dari kajian itu akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan apakah wilayah tersebut masih aman dihuni atau perlu ada relokasi,” ujar Eka saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).
Menurut Eka, meskipun pergeseran tanah di Sukamanah belum menimbulkan kerusakan besar, sebagian warga mulai merasa cemas karena kondisi geografis wilayahnya yang berbukit dan rawan longsor. Trauma bencana masa lalu juga masih membekas, terutama setelah peristiwa longsor besar pada 2015 lalu.
“Secara visual memang retakan yang muncul belum terlalu besar, tapi kami tetap berhati-hati. Pergeseran tanah ini bisa jadi awal dari pergerakan yang lebih besar jika curah hujan masih tinggi,” jelasnya.
Saat ini BPBD KBB terus melakukan pemantauan lapangan bersama aparat desa dan relawan. Tim juga telah memasang tanda peringatan di titik-titik yang menunjukkan retakan tanah untuk mencegah aktivitas warga di area berisiko.
Eka menambahkan, hasil kajian dari Badan Geologi nantinya akan digunakan untuk menyusun peta rawan bencana terbaru di Kecamatan Rongga. Melalui peta tersebut, pemerintah daerah dapat melakukan langkah mitigasi lebih sistematis, seperti pengaturan tata ruang, penguatan struktur rumah, hingga penentuan zona aman bagi permukiman.
“Tujuan utama kami bukan hanya menangani dampak, tetapi mencegah agar bencana lebih besar tidak terjadi. Dengan kajian geologi, kami ingin semua keputusan berbasis data ilmiah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan kondisi tanah di sekitar rumah, terutama saat hujan deras turun dengan durasi lama.
