JABAR EKSPRES – Bagi sebagian orang, terutama generasi muda di era digital, istilah PCD sering muncul di media sosial seperti TikTok, X (Twitter), atau Instagram.
Banyak yang menuliskan “lagi PCD berat” atau “kena PCD parah nih setelah nonton konser”. Lantas, apa sebenarnya arti PCD dan bagaimana cara mengatasinya?
Istilah ini belakangan populer di kalangan anak muda karena berkaitan dengan perasaan emosional setelah melakukan suatu hal yang sangat menyenangkan misalnya nonton konser, bertemu idola, liburan, atau menghadiri acara besar.
Baca Juga:Ada Istilah PCD Setelah Nonton Konser Viral di TikTok, Apa Artinya?10 Tips & Trik Nonton Konser BLACKPINK di GBK 2025, Biar Pengalamanmu Jadi Tak Terlupakan!
Yuk, kita bahas secara lengkap agar kamu bisa memahami arti dan cara mengatasinya!
Mengenal Apa Itu PCD
Apa Itu PCD?
PCD adalah singkatan dari Post-Concert Depression atau dalam bahasa Indonesia berarti depresi setelah konser.
Meskipun namanya menggunakan kata “depresi”, istilah ini tidak merujuk pada gangguan mental serius, melainkan menggambarkan perasaan sedih, hampa, atau kehilangan setelah mengalami momen yang sangat membahagiakan, terutama setelah menghadiri konser musisi favorit.
Namun, istilah PCD kini berkembang menjadi lebih luas. Banyak orang menggunakan istilah ini tidak hanya setelah konser, tetapi juga setelah acara besar lainnya seperti:
Fan meeting idolaFestival musikLiburan panjangWisuda atau acara perpisahanPertemuan dengan teman lamaEvent fandom atau gathering komunitasIntinya, PCD menggambarkan perasaan kehilangan setelah euforia besar berakhir.
Penyebab Terjadinya PCD
Perasaan PCD muncul karena adanya perbedaan besar antara euforia dan rutinitas. Setelah melewati momen bahagia dan penuh adrenalin, otak melepaskan hormon dopamin dan endorfin yang membuat seseorang merasa senang.
Namun, ketika momen itu berakhir, kadar hormon tersebut turun secara drastis, sehingga tubuh dan pikiran merasakan kekosongan.
Beberapa penyebab umum PCD antara lain:
Baca Juga:
- Kehilangan momen istimewa
Kamu merasa sulit menerima bahwa momen menyenangkan itu sudah selesai dan tidak bisa diulang lagi dalam waktu dekat.
- Keterikatan emosional dengan idola atau pengalaman
Misalnya, saat konser kamu merasa “terhubung” dengan artis idola, dan setelahnya kamu kehilangan perasaan itu.
- Kembali ke rutinitas yang monoton
Setelah suasana konser yang ramai dan bersemangat, kembali ke aktivitas harian bisa terasa membosankan.
