Senada, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menuturkan bahwa pembangunan sektor perumahan menjadi bagian penting dari visi Jawa Barat untuk menciptakan masyarakat yang “sejahtera dan bahagia”.
“Gemah ripah artinya sejahtera, repeh rapih artinya bahagia. Pemerintah hadir untuk membahagiakan masyarakat dan menyejahterakan mereka melalui pembangunan sektor perumahan,” jelasnya.
Ia menambahkan, sektor perumahan memiliki multiplier effect besar, mampu menggerakkan hingga 140 subsektor ekonomi dan menciptakan ribuan lapangan kerja.
Baca Juga:Dorong Ekonomi Rakyat, Pemerintah Kucurkan Rp130 Triliun untuk KUR PerumahanDemi Kredit Perumahan Subsidi, Menteri PKP Sarankan Pemutihan BI Checking?
“Satu rumah melibatkan empat pekerja. Jika sepuluh ribu rumah dibangun, berarti ada empat puluh ribu lapangan kerja baru. Inilah mengapa perumahan menjadi sektor andalan dalam menggerakkan ekonomi daerah,” tegasnya.
Herman juga mengapresiasi langkah Kementerian PKP yang menggulirkan berbagai program strategis seperti BSPS, MLPP, dan Kredit Program Perumahan (KPP).
Ia menyebut, pada 2026 pemerintah menargetkan pembangunan 400 ribu unit BSPS, dan berharap 20 persen diantaranya dialokasikan untuk Jawa Barat, dengan Kabupaten Bogor sebagai daerah prioritas.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, Kabupaten Bogor diharapkan dapat menjadi role model nasional dalam penyediaan perumahan rakyat yang tidak hanya layak huni, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
