JABAR EKSPRES – Upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Melalui Direktorat Mitigasi Bencana, BNPB berkolaborasi dengan Rumah Zakat menyelenggarakan kegiatan bertajuk Peta Mosipena (Petualangan Tangguh Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana).
Program ini menjadi salah satu bentuk ekspedisi edukasi bencana yang menyentuh langsung masyarakat di wilayah rawan, dengan fokus utama membangun kesadaran dan keterampilan tanggap darurat sejak usia dini.
Baca Juga:Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Cimahi Tingkatkan Status Siaga dan Siapkan EWS BaruBandung Terancam Gempa Besar Akibat Sesar Lembang, Tanda-Tanda Mulai Terlihat di Gunung Batu
Kegiatan berlangsung sejak 27 Oktober hingga 1 November 2025 dan mencakup empat daerah di Jawa Barat, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, serta Kabupaten Bandung Barat.
Selama hampir sepekan, tim BNPB bersama para mitra bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain, menyambangi sekolah-sekolah, pesantren, serta titik-titik komunitas yang dinilai berada di zona berisiko tinggi terhadap pergerakan tanah dan potensi gempa bumi.
Analis Kebijakan Direktorat Mitigasi Bencana BNPB, Sutarno, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang sosialisasi, melainkan sarana untuk membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat.
“Ini kami lakukan untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman mitigasi bencana kepada masyarakat terhadap potensi gempa akibat aktivitas Sesar Lembang. Kegiatan ini kami sebut Program Peta Mosipena (Petualangan Tangguh Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana),” ujar Sutarno pada Jabar Ekspres saat ditemui di SMAN 1 Parongpong, KBB, Jumat (31/10/2025).
Ia menegaskan, pergerakan Sesar Lembang bersifat tidak dapat diprediksi, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan menjadi faktor krusial dalam mengurangi risiko korban dan kerugian.
Melalui pendekatan edukatif yang interaktif, lanjut Sutarno, masyarakat diajak memahami bahaya gempa, langkah-langkah penyelamatan diri, hingga strategi menghadapi situasi darurat.
“Kami berharap masyarakat, khususnya yang tinggal di zona rawan, mampu memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah gempa. Dengan begitu, mereka tidak panik, dan dampak bencana bisa diminimalkan,” tambahnya.
Baca Juga:Siaga Sesar Lembang, BPBD Dorong Latihan Evakuasi Bencana di Setiap WilayahAntisipasi Potensi Bencana Sesar Lembang, 55 Titik Evakuasi Disiapkan BPBD Cimahi
Program Peta Mosipena dikemas dalam bentuk kegiatan roadshow edukatif dengan menggunakan mobil edukasi keliling.
Sutarno menerangkan, setiap titik kunjungan diisi dengan berbagai kegiatan kreatif yang melibatkan anak-anak sekolah dan santri, seperti permainan edukatif tentang nomor darurat, pengenalan rambu bencana, simulasi isi Tas Siaga Bencana, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), hingga cerita interaktif tentang kesiapsiagaan.
