JABAR EKSPRES – Pagi itu, Nazwa menyantap habis menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan sekolahnya. Tak ada rasa aneh atau bau menyengat dari makanan.
Namun enam jam berselang, tubuhnya melemah dan kepalanya terasa pusing hingga akhirnya ia dilarikan ke RSUD Lembang bersama puluhan teman sekelasnya.
“Nasi, sayuran, rolade, tempe goreng, sama lengkeng, dimakan, habis,” kata Nazwa, siswi kelas IX SMP Negeri 4 Lembang, saat ditemui di ruang perawatan RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (29/10/2025).
Baca Juga:Legenda Setan Merah Akui Salah, Bryan Mbeumo Ternyata Rekrutan Terbaik Manchester United!Gagal Lagi, Ronaldo Perpanjang Rekor Tanpa Trofi Bersama Al Nassr!
Nazwa mengaku tidak merasakan ada yang janggal dari makanan yang dikonsumsi. “Tidak (berbau), biasa saja, makanya habis,” ujarnya dengan suara pelan.
Ia mulai merasakan gejala seperti mual, pusing, dan lemas sekitar pukul 17.00 WIB, atau enam jam setelah menyantap sajian MBG.
Nazwa bukan satu-satunya korban. Puluhan siswa lain juga mengalami gejala serupa, mulai dari mual, muntah, hingga sesak napas. Beberapa bahkan harus mendapatkan penanganan intensif di ruang gawat darurat RSUD Lembang.
Direktur RSUD Lembang, Muhammad Hidayat, mengatakan, hingga Rabu pagi terdapat 21 orang yang datang berobat akibat dugaan keracunan makanan, dan 19 di antaranya harus dirawat.
“Per pagi ini jam delapan, jumlah pasien yang berkunjung akibat keracunan makanan sekitar 21 orang, yang dirawat 19 orang,” ujar Hidayat.
Ia menambahkan, seluruh pasien mendapatkan penanganan medis sesuai gejala yang dialami.
“Rata-rata pasien mengalami mual, muntah, dan pusing. Kondisi mereka kini berangsur membaik,” kata dia.
Baca Juga:Ramon Tanque Tegaskan Belum Menyerah Cetak Gol Debut untuk Persib Bandung Vinicius Junior Tak Betah di Real Madrid, Hubungan dengan Xabi Alonso Kian Memanas
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N Sukandar, menyebutkan jumlah total korban dugaan keracunan MBG mencapai 133 orang. Sebagian besar merupakan siswa SMP Negeri 4 Lembang, sedangkan satu di antaranya adalah orang tua siswa.
“Data per jam 7 pagi, diduga keracunan MBG ada 133 orang, 103 sudah pulang dan 30 masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan,” kata Lia.
Menurut Lia, pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium guna memastikan sumber penyebab keracunan.
“Kami sudah ambil sampel makanan untuk diuji. Saat ini masih menunggu hasil laboratorium. Kami juga tengah menelusuri proses penyajian dan distribusi makanan tersebut,” jelasnya.
