JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaktifkan status siaga 24 jam menyusul peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Beragam langkah tanggap darurat dilakukan, mulai dari patroli lapangan, pembersihan drainase, hingga perbaikan tanggul dan saluran air di titik-titik rawan banjir dan longsor.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut dalam tiga hari terakhir telah terjadi sejumlah kejadian longsor dan pohon tumbang di kawasan permukiman, terutama yang berada di tepi sungai.
“Sejak beberapa hari terakhir, laporan longsor dan pohon tumbang terus masuk, terutama dari wilayah yang berdekatan dengan sungai,” ujar Farhan, Selasa (28/10/2025).
Baca Juga:BMKG Prediksi Cuaca, Kabupaten Bandung Siap Diguyur Hujan Sepekan Bupati Bandung Barat Perintahkan Seluruh OPD Siaga Hadapi Bencana Musim Hujan
Farhan menegaskan, Pemkot Bandung kini memusatkan upaya pada pemeliharaan sistem drainase agar aliran air tetap lancar di tengah intensitas hujan tinggi. Ia menekankan, hujan memang tak bisa dihentikan, namun dampaknya masih bisa dikendalikan melalui kesiapan infrastruktur.
“Yang bisa kami lakukan adalah memastikan seluruh saluran air berfungsi optimal. Kita tidak bisa menghentikan hujan, tapi kita bisa mengurangi risikonya,” ucapnya.
Menurut Farhan, pekerjaan pembersihan dan normalisasi saluran air telah dilakukan sejak Maret 2025, bertepatan dengan musim hujan dan bulan Ramadan. Melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Pemkot Bandung melaksanakan pengerukan sedimentasi dan perbaikan jalur air di kawasan padat penduduk.
Ia menjelaskan, persoalan utama Kota Bandung bukan hanya curah hujan lokal, melainkan kiriman air dari daerah pegunungan seperti Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Manglayang.
“Erosi di daerah pegunungan cukup tinggi, menyebabkan sedimentasi meningkat di saluran kota. Ketika hujan lebat turun, air dari hulu langsung mengalir deras ke kota dan berpotensi menimbulkan longsor atau tanggul jebol,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Bandung membentuk tim siaga gabungan dari DSDABM, BPBD, dan Dinas Kebakaran yang bertugas melakukan patroli serta penanganan cepat di lapangan selama 24 jam.
“Begitu ada laporan kerusakan atau sumbatan, tim langsung bergerak memperbaiki. Respons cepat jadi kunci agar tidak ada korban jiwa,” tegas Farhan.
