Kolaborasi Baru di Cimahi, Ubah Sampah Menjadi Energi

Aksi Gerakan Bersih-bersih Kota bersama di Cimahi (monk)
Aksi Gerakan Bersih-bersih Kota bersama di Cimahi (monk)
0 Komentar

JABAR EKSKPES — Di tengah desakan untuk mencari solusi energi bersih dan menekan krisis sampah perkotaan, langkah Kota Cimahi menggandeng industri dalam pengelolaan limbah menjadi bahan bakar alternatif menghadirkan harapan baru.

Kolaborasi antara Pemerintah Kota Cimahi dan PT Ayoe Indotama Textile memperlihatkan bagaimana sisa rumah tangga bisa bertransformasi menjadi energi yang menyalakan mesin produksi industri.

Di kawasan PT Ayoe Indotama Textile. Suasana pagi dibuka dengan apel bersama yang dipimpin Deputi Gakkum KLH RI, Rizal Irawan, diikuti jajaran KLH/BPLH, unsur kewilayahan, perangkat daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Baca Juga:Bikin Bangga! Tiga Siswa SD Islam Al Azhar BSD@Cileungsi Raih Prestasi Internasional di IMOYA 2025Produk Perlindungan Jiwa Terbaru Hadie bagi Masyarakat Jawa Barat

Para peserta pun serentak membersihkan kawasan Jalan Joyodikromo menyapu, mengumpulkan, dan memilah sampah dengan semangat gotong royong.

Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriana, yang hadir mewakili Wali Kota, menyebut kegiatan tersebut sebagai momentum penting untuk meneguhkan kesadaran kolektif dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya.

“Membuang sampah tanpa diolah bukan solusi akhir. Kita sudah punya program luar biasa seperti Hari Organik dan Hari Anorganik serta bank-bank sampah di tiap wilayah. Tapi kita perlu lebih banyak aksi nyata agar pengelolaan sampah benar-benar berkelanjutan,” ujar Maria, Senin (27/10/25).

Ia menekankan bahwa peran dunia usaha menjadi kunci. Salah satu wujud sinergi itu adalah kerja sama Pemkot Cimahi dengan PT Ayoe Indotama Textile, yang kini memanfaatkan Refuse Derived Fuel (RDF) dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong sebagai pengganti batu bara.

“Ini bukti nyata industri yang peduli terhadap lingkungan. RDF yang dihasilkan dari DLH Cimahi kini bisa dimanfaatkan kembali, mendukung konsep ekonomi sirkular sekaligus menekan emisi karbon,” tambahnya.

Gakkum KLH RI, Rizal Irawan menambahkan, persoalan sampah tidak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah. Menurutnya, masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama besar.

“Setiap orang rata-rata menghasilkan 0,4–0,5 kilogram sampah per hari. Dengan jumlah penduduk Cimahi lebih dari 500 ribu jiwa, berarti ada sekitar 250 ton sampah setiap harinya. Ini bukan hanya harus dikumpulkan, tapi juga dikelola,” tegas Rizal.

0 Komentar