Bandung Barat Serius Garap Tembakau Modern, Petani Dibekali Teknologi dan Perlindungan Sosial

Petani Tembakau Bandung Barat Didorong Go Modern
Kepala DKPP Bandung Barat, Lukmanul Hakim saat ditemui diruang kerjanya. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

Sementara itu, data Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa KBB turut menyumbang sekitar 2.552 ton produksi tembakau pada periode 2023-2024.

Potensi pasar tembakau di Jawa Barat masih sangat terbuka lebar. Kebutuhan tembakau di provinsi Jabar mencapai sekitar 138 ribu ton per tahun, sementara produksi lokal baru sekitar 38 ribu ton.

“Kondisi ini menjadi peluang bagi petani Bandung Barat untuk memperluas pasar, bahkan hingga ke luar negeri,” katanya.

Baca Juga:Pemain Andalan Cedera Jelang El Clasico, Hansi Flick Harus Putar Otak!Alasan Thom Haye Menghilang saat Persib Tekuk Selangor FC di ACL 2

Selain pelatihan dan modernisasi alat, Pemkab juga mulai memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperkuat kelembagaan petani dan memberikan perlindungan sosial.

Salah satunya melalui program BPJS Ketenagakerjaan bagi petani tembakau yang tengah dalam tahap penetapan penerima manfaat.

“Kami ingin petani tembakau di Bandung Barat tak hanya bisa menanam, tapi juga mengelola hasilnya dengan cara yang profesional dan berkelanjutan,” ujar Lukman.

Lukman menegaskan, pengembangan tembakau di Bandung Barat tidak hanya berorientasi pada peningkatan luas lahan, tetapi juga pada peningkatan kualitas, nilai jual, dan keberlanjutan usaha tani.

“Kami ingin tembakau Bandung Barat bukan sekadar unggul dalam kuantitas, tetapi juga mencerminkan standar industri yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” tegasnya.

Ke depan, DKPP KBB akan menjalankan beberapa program strategis, meliputi pelatihan teknologi budidaya dan pengolahan tembakau bagi petani, penyediaan mesin dan sarana modern untuk meningkatkan produktivitas, kerjasama dengan daerah penghasil tembakau lain dan perluasan akses pasar, dan penguatan kelembagaan petani agar mampu menjadi pelaku usaha mandiri dan profesional.

“Dengan langkah-langkah tersebut, komoditas tembakau tak hanya menjadi penopang ekonomi masyarakat, tetapi juga ikon baru pertanian modern di wilayah selatan Jawa Barat,” tandasnya. (Wit)

0 Komentar