JABAR EKSPRES – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) Kota Bogor menggelar audiensi dengan Pemerintah Kota Bogor, membahas keluhan mereka terkait rencana reduksi armada yang dinilai memberatkan sopir.
Koordinator Aksi, Rusdian, menyebut pertemuan yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor, Eko Prabowo, yang bertindak sebagai perwakilan Wali Kota, berlangsung kooperatif.
Pihak pemerintah berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi sopir.
Rusdian menjelaskan, dalam aspirasi tersebut, para sopir menolak tegas penghapusan angkot lama.
Baca Juga:Balai Kota Bogor Diserbu Ratusan Sopir Angkot, Aksi Mogok Berujung KeteganganDishub Bogor Alihkan 6 Trayek Angkot ke Pasar Gembrong Sukasari, Lalu Lintas Diatur Bertahap
Mereka juga meminta agar kebijakan terhadap peremajaan armada dilakukan dengan mobil yang masih layak pakai, bukan mobil baru yang mahal.
“Kalo penghapusan jelas kami tolak. Kalo reduksi tidak bisa, maksudnya reduksi tetap berjalan akan tetapi peremajaan ini kami meminta tidak dengan mobil baru, yang penting usiannya yang diatas 20 tahun bisa diremajakan dengan misalnya yang tahun 2015, 2017. Karena kalo mobil baru kami tidak akan sanggup, tidak semua punya duit,” jelasnya usai pertemuan, Kamis (23/10/2025).
Selain itu, audiensi juga membahas tindakan pengandangan angkot yang telah dilakukan tanpa prosedur jelas, sehingga sopir merasa keberatan.
Puluhan angkot disebut telah dikandangkan secara mendadak, meski beberapa sopir telah menerima surat tilang di dinas. Menurut Rusdian, tindakan tersebut tetap menyalahi aturan dan menimbulkan keberatan di kalangan sopir.
“Ya angkotnya kami yang meminta dengan tegas, kalo besok atau Sabtu mobil yang dikandangi dikeluarkan. Kalau tidak maka hari Senin kami akan geruduk ke dinas karena disini kami hanya ingin menunggu jawaban dari aspirasi kami,” katanya.
Audiensi ini pun menjadi langkah awal mediasi antara sopir angkot dan pemerintah kota, menyusul ketegangan terkait reduksi armada di Bogor. Rusdian berharap pertemuan ini dapat menghasilkan solusi bersama.
“Alhamdulillah, respon dari pihak yang mewakili pemerintah sangat koperatif. Yang lebih penting, penangkapan dan pengandangan angkutan kota akan dihentikan,” tuturnya.
