PBB Peringatkan Terhambatnya Distribusi Bantuan di Gaza Akibat Penutupan Perbatasan Israel

PBB Peringatkan Terhambatnya Distribusi Bantuan di Gaza Akibat Penutupan Perbatasan Israel
SUMBER FOTO: X/EyeonPalestine
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas terhambatnya distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Hambatan tersebut terjadi akibat penutupan perbatasan oleh Israel, meskipun beberapa keluarga Palestina telah mulai berpindah ke wilayah yang kini lebih mudah dijangkau.

Juru Bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers di New York pada Rabu (22/10), menjelaskan bahwa penutupan berkelanjutan di perbatasan Zikim dan Erez—dua jalur utama menuju Gaza bagian utara—menyulitkan pekerja kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan secara efektif.

“Penutupan berkelanjutan di perbatasan Zikim dan Erez yang menjadi jalur utama ke wilayah utara membuat pekerja kemanusiaan kesulitan menjangkau warga dengan dukungan vital sesuai skala yang dibutuhkan,” ujarnya.

Baca Juga:TVS Callisto 110 2025: Skuter Retro Modern dengan Teknologi Canggih dan Efisiensi TinggiPalestina: 90 Persen Aset Pertanian Gaza Hancur Akibat Serangan Israel

Ia menegaskan bahwa keterbatasan akses ini menghambat upaya memberikan dukungan vital bagi warga sipil yang membutuhkan dalam skala besar.

Mengutip laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq menyampaikan bahwa sejak diberlakukannya gencatan senjata lebih dari sepuluh hari lalu, PBB bersama mitranya telah memperluas operasi tanggap darurat, terutama di wilayah tengah dan selatan Gaza.

Sejak 10 Oktober, tercatat lebih dari 425.000 warga melakukan perpindahan dari selatan ke utara Jalur Gaza. Banyak dari mereka kini mencari perlindungan di daerah seperti Jabaliya serta dua sekolah di Beit Lahiya, yang sebelumnya tidak dapat dijangkau karena operasi militer Israel.

Dari sepuluh misi kemanusiaan yang dikoordinasikan PBB pada Senin (20/10), enam di antaranya berhasil terlaksana. Bantuan tersebut mencakup pengiriman tangki air, perlengkapan kebersihan, serta bahan bakar dari perbatasan.

“Hari ini kami berhasil membawa beberapa truk tangki bahan bakar dan ratusan palet popok bayi,” ujar Haq.

Truk-truk bantuan PBB mengangkut hampir 1.500 ton pasokan dari perbatasan Karem Abu Salem dan Kissufim. Sekitar 75 persen di antaranya berupa bahan makanan, sementara sisanya terdiri dari perlengkapan tempat tinggal, pasokan medis, air, sanitasi, serta pakan ternak.

Haq menekankan pentingnya pembukaan kembali perbatasan Rafah agar bantuan dapat mengalir lebih lancar ke wilayah yang masih terisolasi. Ia juga menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah memastikan gencatan senjata dapat bertahan lebih lama daripada sebelumnya.

0 Komentar