Harga Pangan Melonjak, Disdagkoperin Jawab Tuduhan Pedagang Soal Pasokan Dicarter MBG

Harga Pangan Melonjak, Disdagkoperin Jawab Tuduhan Pedagang Soal Pasokan Dicarter MBG
Kadisdagkoperin Cimahi, Hella Haerani saat Meninjau Harga Pangan di Pasar Cimindi (Mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dalam sepekan terakhir, denyut Pasar Atas Baru Kota Cimahi terasa lesu. Di balik lapak-lapak sayuran yang sepi pembeli, tersimpan kegelisahan para pedagang.

Harga bahan pangan terus bergerak naik, sementara pasokan dari Pasar Induk Caringin, Bandung, disebut makin sulit didapat.

Sumber keresahan itu, menurut sejumlah pedagang, berasal dari terganggunya alur distribusi barang akibat meningkatnya aktivitas mobil logistik program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola pemerintah pusat.

Baca Juga:Oihan Sancet Diproyeksikan Jadi Motor Baru Manchester UnitedJurgen Klopp Buka Peluang Kembali ke Liverpool?

Sebagian pasokan dari pasar induk disebut sudah “dicarter” lebih dulu untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.

“Pasokan jadi susah. Banyak bahan pokok yang udah diambil duluan sama mobil BGN (BGN/MBG). Jadi, waktu kami ke Caringin, barang udah habis atau stoknya tinggal sedikit. Ini bikin harga naik dan pembeli di pasar makin sepi,” keluh Santi (49), pedagang bawang di Pasar Atas Baru, saat ditemui pada Kamis (9/10/2025) lalu.

Kondisi itu menciptakan efek berantai. Harga-harga komoditas mulai bergerak liar. Santi menyebut, harga bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp25.000–Rp28.000 per kilogram kini meroket hingga Rp35.000.

Demi menutup ongkos operasional, ia bahkan terpaksa menjual di harga Rp40.000 per kilogram.

“Faktor cuaca dan panen yang belum stabil juga berpengaruh. Tapi yang paling terasa itu pasokan dari pasar induk makin sulit,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Hella Haerani, merespons kabar tersebut. Ia menyebut belum ada bukti konkret bahwa program MBG menjadi penyebab kenaikan harga pangan di Cimahi.

“Mungkin kalau dibelanja di pasar tidak apa ya, kan harga MBG sudah ditentukan berapa. Tidak terkejar mungkin kalau belanja langsung ke pedagang, karena mereka juga pasti mengambil dari supplier,” kata Hella saat ditemui di pasar Cimindi, Kamis (23/10/25).

Baca Juga:Alex Pastoor Akui Tak Kaget Dipecat dari Timnas IndonesiaThom Haye Makin Padu, Persib Siap Tempur Lawan Selangor FC di ACL 2

Ia menilai kelangkaan barang tidak serta-merta bisa dikaitkan dengan MBG. “Jadi tidak ada, kalau menurut saya, nggak beralasan itu karena MBG jadi berasnya naik,” tegasnya.

Namun saat ditanya soal telur dan daging yang disebut pedagang ikut naik akibat persaingan pembelian di pasar induk, Hella tak buru-buru menyimpulkan.

0 Komentar