Genjot Ketahanan Pangan, Pemerintah Siapkan Rp10 Triliun untuk Cetak Sawah 400 Ribu Hektar

Genjot Ketahanan Pangan, Pemerintah Siapkan Rp10 Triliun untuk Cetak Sawah 400 Ribu Hektar
Ilustrasi perluasan sawah 400 ribu hektare untuk swasembada pangan. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk memperluas lahan sawah hingga 400 ribu hektare pada tahun 2026.

Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan swasembada pangan di berbagai wilayah Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Ia juga mengungkapkan lokasi cetak sawah tersebut akan tersebar di beberapa daerah di Indonesia, termasuk lahan yang akan menjadi lokasi food estate.

Baca Juga:Tingkatkan Kesejahteraan Pegawai Negeri, Menkeu Buka Peluang Kenaikan Gaji ASN di 2026? Para Siswa Tabrak Aturan, Kebijakan Dedi Mulyadi Dulu Terlihat Gagah tapi Kini Lemah Pengawasan 

“Di Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan. Anggarannya kurang lebih Rp10 triliun,” kata Amran dikutip dari ANTARA, Rabu (22/10).

Pemerintah sendiri tahun ini sudah menetapkan luasan cetak sawah sebesar 225 ribu hektar. Program ini akan dilanjutkan dengan cetak sawah selanjutnya untuk mewujudkan swasembada pangan.

Pemerintah akan mempercepat pembangunan sawah baru di daerah-daerah yang selama ini mengalami lonjakan harga akibat keterbatasan produksi dan tingginya biaya logistik.

Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk memperluas program swasembada pangan di seluruh pulau, tidak hanya terbatas pada beras, tetapi juga mencakup komoditas penting lain seperti minyak goreng dan sumber protein.

Ia menargetkan perluasan cetak sawah hingga 480 ribu hektare secara nasional. Hingga saat ini, pemerintah telah berhasil mencetak 280 ribu hektare sawah baru, yang turut mendorong peningkatan produksi beras nasional.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan peningkatan produksi beras total sebesar 14,49 persen pada Januari-Juli 2025, yakni mencapai 21,76 juta ton, dengan rekor tertinggi 13,95 juta ton pada Januari-April 2025.

Sementara, produksi beras yang tinggi tersebut membuat Bulog kekurangan Gudang penyimpanan. Maka, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun agar Bulog dapat membangun 100 gudang baru.

0 Komentar