JABAR EKSPRES – Ketersediaan air bersih masih menjadi persoalan mendesak di Kota Cimahi. Meski pemerintah telah menyediakan layanan melalui berbagai skema, keterbatasan infrastruktur dan cakupan jaringan distribusi membuat sebagian masyarakat belum terlayani secara optimal.
Dalam kondisi ini, keberadaan Kelompok Pengelola dan Pemanfaat Air (KP2A) yang mengelola sumur artesis secara swadaya menjadi solusi nyata di tengah kebutuhan yang kian meningkat.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam penyediaan air bersih. Menurutnya, keterlibatan KP2A menjadi bagian penting dari upaya pemerintah daerah untuk memperluas akses layanan air bersih.
Baca Juga:Sertifikasi Halal Jadi Nilai Tambah Produk UMK, Benarkah?Bahlil Lelang Gunung Lawu Viral di Sosial Media, Begini Kata ESDM
“Untuk mengejar kebutuhan air bersih bagi warga Kota Cimahi, kalau mengandalkan pemerintah saja tentu akan terbatas,” Adhitia di Pemkot Cimahi, Selasa (21/10/2025).
Dengan adanya sumur artesis, lanjutnya yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat, hal ini sangat membantu Pemkot Cimahi dalam pemenuhan air minum dan air bersih bagi warga.
Saat ini terdapat 47 titik sumur artesis yang dikelola oleh KP2A di seluruh wilayah di tiga kecamatan.
Pemkot melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) memberikan pelatihan, pendampingan teknis, serta transfer pengetahuan agar para pengelola KP2A memiliki kemampuan memadai dalam manajemen air bersih.
“Karena itu, jajaran DPKP Kota Cimahi memberikan penerangan, transfer ilmu, serta peningkatan kapasitas bagi para pengelola sumur artesis. Tujuannya agar kualitas pelayanan air bersih di tingkat masyarakat semakin baik dan berkelanjutan,” jelas Adhitia.
Selain pengelolaan berbasis masyarakat, Pemkot Cimahi juga menyediakan layanan air bersih melalui BLUD Air Minum, yang saat ini telah melayani sekitar 8.000 sambungan rumah (SR).
Di sisi lain, sebagian warga Cimahi juga masih mengandalkan layanan dari PDAM Tirta Raharja dan sebagian kecil dari PDAM Tirtawening Kota Bandung, yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an.
Baca Juga:Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah Sudah Sasar 5.750.525 Penerima ManfaatMelalui Fun Run, Rotary Gandeng Pemprov Jateng Bakal Peringati World Polio Day 2025
Namun, dari total kebutuhan air bersih, masih terdapat banyak warga yang belum terlayani. Adhitia mengakui bahwa kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah kota.
“Masih banyak warga yang tidak terlayani. Nah, di sinilah peran KP2A sangat penting. Mereka hadir mengelola sumur artesis sebagai bentuk kontribusi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,” tambahnya.
