JABAR EKSPRES – Petualangan solo Aep Rohendi Saripudin (33) di Gunung Burangrang nyaris berakhir tragis. Setelah terjatuh di jurang dan hilang hampir seharian, pendaki asal Bogor itu akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (20/10/2025) dini hari.
Aep ditemukan oleh tim Search and Rescue Unit (SRU) 3 sekitar pukul 23.30 WIB di kawasan jurang Lembah Burangrang dalam keadaan sadar.
Setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, ia dibawa menuju Basecamp Mentari Gunung Burangrang, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan tiba di sana sekitar pukul 00.58 WIB.
Baca Juga:Louis van Gaal Takkan Latih Timnas Indonesia!Sekda Jateng Serukan Makan Makanan Sehat dan Berkualitas
“Survivor atas nama Aep Rohendi Saripudin, atau yang sebelumnya dilaporkan dengan nama Jhomas, ditemukan oleh SRU 3 dalam keadaan selamat,” ujar Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, dalam keterangan resminya, Senin (20/10/2025).
Menurut Ade, kondisi Aep lemah akibat kelelahan dan kekurangan asupan air, namun secara umum masih sadar dan dapat berkomunikasi dengan tim penyelamat.
Setelah mendapatkan perawatan awal di lokasi, Aep langsung dibawa ke basecamp untuk pemeriksaan medis lanjutan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, kondisi korban dinyatakan stabil dan hanya mengalami luka ringan serta memar di beberapa bagian tubuh. Korban kemudian dipulangkan ke Bogor dengan pengawalan Polsek Cisarua,” kata Ade.
Operasi pencarian Aep dilakukan dengan melibatkan puluhan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, relawan pencinta alam, serta masyarakat sekitar. Untuk mempercepat proses pencarian, tim dibagi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU) yang menyisir jalur berbeda.
SRU 1 berangkat pukul 15.00 WIB melalui Tugu Puncak, SRU 2 bergerak pukul 18.40 WIB lewat Jalur Sapada, dan SRU 3 berangkat pukul 22.10 WIB melalui Jalur Cikandang jalur terakhir inilah yang akhirnya berhasil menemukan Aep.
Ade menjelaskan, medan pencarian cukup berat dengan kemiringan mencapai 70 derajat dan kondisi vegetasi lebat. Selain itu, hujan dan kabut tebal memperburuk jarak pandang di lokasi.
Baca Juga:Geliatkan Pariwisata Jateng, 1.000 Peserta Ramaikan Slamet Trail Run 2025Ahmad Luthfi Minta Pengusaha Tionghoa Tumbuhkan Ekonomi Baru di Jateng
“Medan di sekitar jurang cukup ekstrem. Tim harus menuruni tebing dengan tali pengaman dan pencahayaan minim,” ungkapnya.
Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam karena tim harus bergerak perlahan untuk menghindari risiko longsor. Meski sulit, semangat personel tidak surut hingga akhirnya Aep berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.
