Setahun Kepemimpinan Prabowo: Lapangan Kerja Diklaim Meningkat, Padahal Angka Pengangguran Masih Tinggi

Setahun Kepemimpinan Prabowo: Lapangan Kerja Diklaim Meningkat, Padahal Angka Pengangguran Masih Tinggi
Sejumlah calon pelamar kerja antre saat melamar pekerjaan di salah satu gerai cepat saji di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/8). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Angka pengangguran di Indonesia terbilang masih tinggi, namun pemerintah mengklaim bahwa penyediaan lapangan kerja mengalami peningkatan drastis selama satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) RI menujukkan, angka pengangguran pada Agustus 2024 berada di angka 4,91 persen dan mengalami penurunan sebesar 0,15 persen, menjadi 4,76 persen pada Februari 2025.

Angka tersebut berarti bahwa sekitar 7,3 juta warga negara Indonesia masih belum terserap lapangan kerja atau berstatus pengangguran.

Baca Juga:Tingkat Pengangguran Cimahi Tertinggi di Jabar, Lulusan SMK Justru Tak Terserap Pasar KerjaAngka Pengangguran di Kabupaten Bandung Capai 123 Ribu Orang , Bupati Optimis Tekan Lewat Ini

Kendati demikian, Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut bahwa lapangan kerja diklaim mengalami peningkatan selama setahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Jumat (17/10/2025).

Melalui keterangannya, Susiwijono menyebut bahwa lapangan kerja naik hingga tiga kali lipat, yakni sebanyak 665 ribu dibandingkan periode awal pemerintahan sebelumnya.

“Dari sisi capaian kualitatifnya, berbagai ukuran mengenai masalah penciptaan lapangan kerja, kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu. Dan saya kira ini kalau dibandingkan 5 tahun lalu yang di angka sekitar 220.000 ini juga 3 kali lipat,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kuantitas investasi yang turut menunjukkan peningkatan hingga 2,5 persen dibandingkan lima tahun ke belakang saat masa pemerintahan Jokowi.

Peningkatan investasi, kata dia, menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Mengingat investasi berperan sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kalau kita lihat tadi dari sisi capaian investasi selama 1 tahun pemerintahan ini, dari sisi capaian kuantitatif tadi sudah kami sampaikan terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan luar biasa,” paparnya.

Susiwijono menuturkan, capaian ekonomi di awal masa pemerintahan Jokowi sekitar tahun 2021 masih berada di angka Rp200 triliun, dan sekarang mengalami peningkayan sekitar 2,5 persen.

Baca Juga:Ironi! Angka Pengangguran Jabar Kian Melejit, Tunjangan Pejabat Setinggi LangitBelum Selaras! Ekonomi Tumbuh Tapi Pengangguran di Jabar Tertinggi

Lebih lanjut, Susiwijono menegaskan pemerintah akan mendorong investasi dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, Indonesia dapat mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi dan lebih merata di masa depan.

“Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita. PDB kita, Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB-nya sekitar 28 persen memang masih paling tinggi adalah konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, dampak beruntun atau multipplier effect-nya akan ke berbagai sektor,” katanya.

0 Komentar