JABAR EKSPRES – Polisi mengamankan seorang pedagang jajanan sekolah yang diduga menjadi penyebab keracunan 28 siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Jumat (17/10/2025).
Kasus keracunan massal ini diduga bukan berasal dari menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), melainkan dari jajanan sekolah yang dijual di sekitar lingkungan sekolah.
Kapolsek Cipatat, Kompol Iwan Setiawan, membenarkan bahwa pedagang tersebut telah diamankan untuk dimintai keterangan. Pedagang pria itu diketahui menjajakan dagangannya menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi menjadi gerobak.
Baca Juga:Gattuso Siap Angkat Kaki dari Timnas Italia Jika Gagal ke Piala Dunia 2026Erick Thohir Minta Dua Hari Sebelum Buka Suara Soal Nasib Pelatih Timnas
“Iya betul, kami sudah amankan pedagangnya. Sekarang yang bersangkutan sudah dibawa ke Mapolsek Cipatat untuk diperiksa,” ujar Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (17/10/2025).
Menurut Iwan, berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, insiden keracunan terjadi tak lama setelah sejumlah siswa membeli dan menyantap jajanan yang dijual di luar area sekolah.
“Kasus keracunan ini terjadi beberapa saat setelah siswa mengonsumsi jajanan yang dibeli di luar sekolah,” katanya.
Iwan menjelaskan, dugaan sementara mengarah pada jajanan bernama Dofood, yakni makanan olahan berbahan dasar kulit lumpia yang digoreng bersama telur, dengan isian sosis atau potongan daging di dalamnya.
“Dofood itu jajanan dari kulit lumpia, di dalamnya ada telur dengan isian sosis atau daging,” jelas Iwan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas DTP Rajamandala, Teguh Hadian, mengatakan hasil tracing awal juga menunjukkan penyebab keracunan diduga berasal dari jajanan olahan telur goreng.
“Diduga mereka mengalami keracunan akibat jajanan sekolah, katanya olahan telur goreng. Sekarang kami masih cek,” ujarnya.
Baca Juga:Disway Awards 2025: Momentum Apresiasi Integritas dan Kredibilitas Serta Reputasi Brand NasionalPSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Teguh menambahkan, tim medis telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui kandungan yang memicu gejala keracunan.
“Petugas sudah membawa sampel makanan ke laboratorium agar bisa diketahui penyebab pastinya,” tambahnya. (Wit)
