JABAR EKSPRES – Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, pembentukan Satgas tersebut untuk memastikan program bantuan makanan bagi pelajar di daerahnya berjalan aman dan sesuai standar.
“Pembentukan Satgas ini juga menjadi langkah antisipasi agar kasus keracunan massal tidak kembali terulang,” kata Jeje di Ngamprah, Jumat (17/10/2025).
Baca Juga:Gattuso Siap Angkat Kaki dari Timnas Italia Jika Gagal ke Piala Dunia 2026Erick Thohir Minta Dua Hari Sebelum Buka Suara Soal Nasib Pelatih Timnas
Jeje menjelaskan, Satgas MBG nantinya bertugas melakukan pengawasan menyeluruh terhadap seluruh rantai penyelenggaraan program, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
“Satgas ini dibentuk agar penyelenggaraan program MBG di Bandung Barat lebih terpantau dan terjamin keamanannya. Kita ingin memastikan peristiwa keracunan tidak terulang lagi,” katanya.
Meski telah resmi dibentuk, Jeje belum merinci susunan keanggotaan maupun pembagian tugas dalam Satgas MBG.
“Pembahasan teknis akan dilakukan bersama perangkat daerah terkait dalam waktu dekat,” tambahnya.
Selain membentuk Satgas, Jeje mengungkapkan bahwa kasus keracunan massal MBG di Bandung Barat telah dilaporkan langsung ke Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia juga mengusulkan agar BGN menempatkan petugas struktural atau person in charge (PIC) di setiap daerah penyelenggara MBG agar koordinasi berjalan lebih cepat dan efektif.
“Agar ke depan BGN bisa menyiapkan PIC di tiap daerah. Jadi komunikasi antara kami di daerah dan pusat bisa lebih cepat, terutama kalau muncul kasus seperti keracunan. Dengan begitu, penanganan juga lebih mudah dikontrol,” jelasnya.
Baca Juga:Disway Awards 2025: Momentum Apresiasi Integritas dan Kredibilitas Serta Reputasi Brand NasionalPSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Rentetan kasus keracunan MBG di Bandung Barat sebelumnya menghebohkan Indonesia. Kasus pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor pada 22 September 2025, disusul kejadian serupa di Cihampelas dua hari kemudian. Di dua wilayah tersebut, tercatat 1.315 siswa menjadi korban.
Belum genap sebulan, insiden serupa kembali terjadi di Kecamatan Cisarua pada Selasa (14/10/2025), dengan total 502 siswa dan guru terdampak setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Jeje memastikan, seluruh korban telah mendapatkan perawatan medis dan program MBG kini tengah dievaluasi total.
“Pembentukan Satgas MBG diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat sistem pengawasan pangan di tingkat daerah,” tandasnya. (Wit)
