Tingkat Pengangguran Cimahi Tertinggi di Jabar, Lulusan SMK Justru Tak Terserap Pasar Kerja

Tingkat Pengangguran Cimahi Tertinggi di Jabar, Lulusan SMK Justru Tak Terserap Pasar Kerja
Antrean sejumlah para pencari kerja di Job Fair Bandung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

Dari sisi pendidikan, tenaga kerja formal di Cimahi pada 2024 didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 44.716 orang (25,94 persen) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 38.630 orang (22,41 persen).

Sementara itu, tenaga kerja informal sebagian besar berasal dari lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 28.665 orang (25,71 persen).

Menariknya, meski lulusan pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) hanya mencakup 17,36 persen dari total pengangguran terbuka, kelompok lulusan menengah atas justru mendominasi.

Baca Juga:Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Bandung dan 37 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Job Fair Spirit Bedas 2025Tekan Pengangguran Lewat Jalur Kompetensi, Disnaker Cimahi Genjot Pelatihan Servis Motor 

Lulusan SMK menyumbang 29,32 persen, dan SMA sebesar 33,04 persen dari total pengangguran.

“Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan dan pengembangan keahlian spesifik harus menjadi prioritas. Pemerintah daerah juga perlu memperluas akses terhadap pelatihan dan wirausaha muda agar lulusan SMK tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Junaedi.

Data BPS juga mengungkapkan dimensi lain dari pengangguran terbuka di Cimahi. Jumlah penganggur yang tidak lagi mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya melonjak tajam dari 3.434 orang pada 2023 menjadi 9.444 orang pada 2024.

Kondisi ini menunjukkan adanya hambatan psikologis dan struktural di pasar kerja, seperti rendahnya kepercayaan diri terhadap kompetensi yang dimiliki, persepsi minimnya lapangan kerja, atau pengalaman gagal dalam mencari pekerjaan sebelumnya.

Sementara itu, penganggur yang sedang mempersiapkan usaha justru meningkat dari 834 orang pada 2023 menjadi 1.171 orang pada 2024, menandakan adanya potensi tumbuhnya semangat kewirausahaan di kalangan penduduk usia produktif.

“Jika potensi ini didukung dengan pelatihan, akses modal, dan bimbingan bisnis, maka sektor wirausaha bisa menjadi motor baru bagi penyerapan tenaga kerja di Cimahi,” terang Junaedi.

Berdasarkan hasil Sakernas, jumlah angkatan kerja perempuan di Cimahi mencapai 37,41 persen, sementara laki-laki sebesar 62,59 persen.

Baca Juga:Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Cimahi Bekali Warga dengan Pelatihan Service HPAngka Pengangguran di Kabupaten Bandung Capai 123 Ribu Orang , Bupati Optimis Tekan Lewat Ini

“Meskipun partisipasi perempuan sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Cimahi tetap menunjukkan tren positif dengan mencapai 91,03 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir,” terang Junaedi.

Dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Barat, TPT Cimahi sebesar 8,97 persen masih di atas rata-rata provinsi yang berada di angka 6,75 persen.

Meski demikian, lanjut Junaedi, tren penurunan TPT yang konsisten sejak 2020 menunjukkan adanya arah perbaikan di pasar kerja lokal.

0 Komentar