JABAR EKSPRES – Masyarakat Bogor diminta waspada terhadap cuaca panas yang sedang melanda saat ini. Menurut Arlita Nuraeni, Forecaster On Duty Stasiun Klimatologi Bogor, kondisi panas ini dipengaruhi oleh gangguan atmosfer yang saat ini sedang tidak aktif.
“Kita kan, kalau hujan biasanya ada gangguan di atmosfer, seperti MJO (Madden-Julian Oscillation), sistem tekanan rendah (Low), gelombang Kelvin, atau gelombang Rossby. Sekarang gangguan-gangguan itu tidak aktif jadinya udara lebih kering dibandingkan jika gangguan tersebut aktif,” ujar Arlita saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).
Arlita menjelaskan, karena gangguan atmosfer tidak aktif, pertumbuhan awan hujan pun berkurang sehingga suhu udara menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Baca Juga:Ini Penyebab Cuaca Panas Seminggu ini, BMKG Ungkap Bakal Berlangsung Hingga Akhir OktoberCuaca Bandung Raya Dinamis, BMKG Imbau Warga Waspadai Hujan Deras dan Angin Kencang
“Kalau gangguan atmosfer aktif, pertumbuhan awan hujan meningkat. Sekarang tidak ada pertumbuhan awan hujan, makanya udaranya kering dan lebih panas,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa kondisi gangguan atmosfer yang tidak aktif ini bukan sebagai kerusakan atau masalah, melainkan bagian dari dinamika cuaca normal yang bisa terjadi kapan saja.
Adapun kondisi cuaca panas ini diprediksi akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
“Untuk wilayah Jawa Barat dan Bogor, tanggal 15, 16, dan 17 Oktober masih kering. Untuk hari keempat dan kelima, kemungkinan ada potensi hujan,” ucapnya.
Dengan kondisi udara yang panas dan kering seperti saat ini, masyarakat pun diimbau untuk tetap menjaga hidrasi, menghindari paparan sinar matahari langsung, membatasi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, serta tetap memperhatikan kesehatan selama cuaca panas ini.”
“Kalau cuaca panas seperti ini, sebaiknya di dalam rumah saja. Suhu yang tinggi tidak baik untuk kesehatan. Misalnya, jika minum es terlalu sering, bisa menimbulkan masalah kesehatan radang tenggorokan dan lainnya,” tuturnya.
