JABAR EKSPRES – Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif dalam pelaksanaan rencana gencatan senjata di Jalur Gaza serta turut berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian guna mendukung pemerintahan transisi, proses pemulihan, dan upaya rekonstruksi wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, pada Senin (13/10).
Costa menyampaikan apresiasi kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, atas kepemimpinan mereka dalam perumusan rencana perdamaian tersebut. Ia menyampaikan hal ini usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di Sharm El-Sheikh.
Menurut Costa, peran aktif Trump dan para mediator menunjukkan keseriusan komunitas internasional dalam mendorong terciptanya gencatan senjata, penerapan solusi dua negara, dan pembangunan perdamaian yang berkelanjutan antara Israel dan Palestina.
Baca Juga:Simulasi KUR BCA Terbaru Tahun 2025 beserta Syarat Pengajuan, Intip Disini!10 Tanda Umum Orang yang Suka Berbohong, dari Bahasa Tubuh hingga Cara Bicara
“Uni Eropa berkomitmen penuh untuk terlibat secara aktif dengan semua pihak terkait dalam pelaksanaan Rencana Perdamaian ini. Kami siap berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian Internasional dan mendukung seluruh proses – mulai dari pemerintahan transisi, pemulihan, hingga rekonstruksi,” ujar Costa.
Ia juga menegaskan bahwa Uni Eropa akan segera memperluas bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina begitu situasi memungkinkan, sambil mengingatkan bahwa blok tersebut masih menjadi penyumbang bantuan kemanusiaan terbesar bagi warga Palestina hingga saat ini.
Dalam bidang keamanan, Costa menyebutkan bahwa Uni Eropa akan berkontribusi terhadap stabilisasi dan rekonstruksi Gaza melalui dua misi utamanya: Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) di Rafah dan Misi Polisi Uni Eropa untuk Wilayah Palestina (EUPOL COPPS). Kedua misi ini siap kembali menjalankan tugas dalam pengamanan perbatasan, peningkatan kapasitas, serta pelatihan kepolisian.
“Jalan menuju perdamaian berbasis solusi dua negara, di mana Israel dan Negara Palestina hidup berdampingan dalam damai dan aman tanpa terorisme, masih panjang. Namun hari ini, kita bersatu dalam tekad untuk mewujudkannya,” tambah Costa.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama dari rencana gencatan senjata yang diumumkannya pada 29 September lalu.
Dalam tahap ini, kedua pihak sepakat untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza, membebaskan seluruh sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, serta melakukan penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah Gaza.
