Berhadapan dengan atlet dari negara-negara yang memiliki sistem pembinaan kuat seperti Korea Selatan dan Australia, para atlet Cimahi harus berjuang keras untuk bersaing.
“Kalau bicara lawan, terutama dari Korea dan Australia, mereka itu luar biasa. Mereka punya akademi golf khusus, pembinaan terstruktur sejak dini. Tapi ini jadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas latihan,” ujarnya.
Tresna juga mengungkapkan, meski para atlet sudah cukup sering berlatih di berbagai lapangan, setiap lokasi pertandingan tetap memberi tantangan baru.
Baca Juga:Harumkan Nama Daerah, 11 Atlet Sepak Bola Cimahi Dipanggil Seleksi POPNAS XVII 2025Mengharumkan Kota Hujan: Atlet Disabilitas Bogor Sabet 2 Emas dan 1 Perak di Peparda Jabar 2025
“Setiap lapangan punya karakter berbeda. Banyak peserta, termasuk kami, baru pertama kali main di Emeralda. Jadi adaptasi juga jadi faktor penting,” katanya.
PGI Cimahi kini fokus mempersiapkan diri menghadapi Porprov Jabar dengan intensitas latihan yang ditingkatkan.
Latihan rutin dijalankan di beberapa lokasi seperti Lapangan Golf Sulaiman (Kopo Bandung), Poltak Lembang, dan Dago Heritage.
“Latihan sudah berjalan sejak Januari 2025. Mereka lebih banyak latihan mandiri di hari kerja, sementara latihan gabungan dilakukan setiap akhir pekan. Kami rencanakan latihan gabungan terakhir tanggal 31 Oktober, dua hari menjelang babak kualifikasi,” papar Tresna.
Meski menyadari beratnya persaingan dengan atlet nasional, Tresna tetap optimistis bisa membawa pulang medali untuk Cimahi.
“Kalau untuk kategori individu, persaingan masih ketat karena atlet nasional juga turun. Tapi kami targetkan bisa mencuri medali dari kategori beregu, terutama di nomor mix putra-putri,” pungkasnya. (Mong)