JABAR EKSPRES – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kini berada dalam situasi sulit usai kegagalan skuad Garuda melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.
Dua kekalahan beruntun dari Irak dan Arab Saudi menjadi pukulan telak yang memupus harapan Indonesia.
Dalam pertandingan terakhir yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu lalu, Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1.
Baca Juga:Persib Genjot Fisik Pemain di Jeda InternasionalJelang Indonesia vs Irak, Calvin Verdonk Diharapkan Pulih Tepat Waktu
Hasil tersebut mengunci nasib tim Merah Putih yang gagal melangkah ke putaran kelima kualifikasi zona Asia.
Sebelumnya, Indonesia juga menelan kekalahan dramatis 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi pada laga keempat grup B.
Dua hasil buruk itu membuat peluang Indonesia sepenuhnya tertutup untuk ambil bagian dalam pesta sepak bola terbesar dunia.
Kepada awak media, Kluivert mengaku belum tahu apa yang akan terjadi ke depannya terkait posisinya sebagai pelatih kepala.
“Saat ini saya belum memiliki rencana apa-apa. Kami semua perlu waktu untuk merefleksikan perjalanan ini,” ujarnya.
“Saya benar-benar tidak tahu. Masa depan saya belum jelas. Kami baru saja gagal dan ini saatnya evaluasi,” sambungnya.
Diketahui, penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia sebenarnya cukup mengejutkan. Ia resmi ditunjuk PSSI pada 8 Januari 2025, hanya dua hari setelah pemecatan Shin Tae-yong.
Baca Juga:Demi Tiket Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Wajib Kalahkan IrakKluivert Ungkap Tantangan Berat Timnas Indonesia Usai Kalah Tipis dari Arab Saudi
Kehadiran eks bintang Barcelona itu sempat memunculkan optimisme baru di kalangan pencinta sepak bola tanah air.
Dengan pengalaman di level atas sepak bola Eropa, banyak yang berharap ia bisa membawa perubahan besar bagi Garuda.
Namun debutnya tidak berjalan manis. Pada laga perdana di bawah kendalinya, Indonesia dihajar 1-5 oleh Australia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Walau begitu, Kluivert mampu membawa tim bangkit pada laga-laga berikutnya. Kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain menjadi titik balik, disusul kemenangan atas China dengan skor identik.
Sayangnya, ketika harapan mulai tumbuh, Garuda kembali dibungkam oleh Jepang dengan skor telak 0-6. Kekalahan itu menjadi peringatan bahwa Indonesia masih harus bekerja keras jika ingin bersaing di level Asia.
