JABAR EKSPRES – World Health Organization (WHO) menyebut saat ini setidaknya ada satu dari lima orang yang mengalami kondisi berupa tekanan emosional di mana bisa berdampak mengganggu kesehatan mental.
Hal ini disampaikan WHO dalam website resminya dalam peringatan hari kesehatan mental sedunia atau World Mental Health Day, 10 Oktober 2025.
WHO mengajak masyarakat dunia, dengan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia bisa menjadi pengingat yang kuat bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental.
Baca Juga:Cara Dapat Uang dari Nonton Drama Pendek di HPLink DANA Kaget Hari ini: Dapatkan Saldo Gratis Rp30K Sekali KLIK Doang
Kampanye World Mental Health Day tahun ini berfokus pada kebutuhan mendesak untuk mendukung kesehatan mental dan kebutuhan psikososial masyarakat yang terdampak darurat kemanusiaan.
“Krisis seperti bencana alam, konflik, dan keadaan darurat kesehatan masyarakat menyebabkan tekanan emosional dengan satu dari lima orang mengalami kondisi kesehatan mental.” tulis rilisan terbaru WHO ini.
WHO mengajak untuk mendukung kesejahteraan mental individu dan juga untuk menyelamatkan nyawa, memberi mereka kekuatan untuk bertahan, ruang untuk menyembuhkan dan memulihkan serta membangun kembali, tidak hanya sebagai individu tetapi juga sebagai komunitas.
Bukan hanya itu, WHO juga menegaskan betapa pentingnya bagi semua orang, termasuk pejabat pemerintah, penyedia layanan kesehatan dan sosial, staf sekolah, dan kelompok masyarakat untuk bersatu.
“Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan mereka yang paling rentan memiliki akses ke dukungan yang mereka butuhkan sekaligus melindungi kesejahteraan semua orang.”
Dengan berinvestasi pada bukti dan intervensi berbasis komunitas, kita dapat memenuhi kebutuhan kesehatan mental yang mendesak, mendorong pemulihan jangka panjang, dan memberdayakan individu serta komunitas untuk membangun kembali kehidupan mereka dan berkembang.
“Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, mari kita tingkatkan upaya kita untuk menciptakan dunia di mana kesehatan mental dihargai, dilindungi, dan dapat diakses oleh semua orang, terutama dalam menghadapi kesulitan.”
